Categories Berita

Tim kerja MRP temui Pangdam, minta dukungan pemulangan warga Saireri

Tim kerja MRP wilayah adat Saireri gelar rapat sebelum menemui Pandam XVII Cenderawasih di Kodam (dok MRP)

JAYAPURA, MRP – Tim Kerja Majelis Rakyat Papua wilayah Adat Saireri bersama beberapa tokoh  adat setempat, menemui Pangdam XVII Cenderawasih pada 8 Mei 2020 di Markas Kodam, di Kota Jayapura, Papua.

Edison Tanati, ketua tim MRP wilayah adat Saireri mengatakan pihaknya bertemu Pangdam, untuk   minta dukungan kerja sama  memulangkan masyarakat adat  Saireri ke kampung halaman mereka. Pihaknya mencatat ada sekitar 4 ribu masyarakat Saireri yang masih tertahan di Kota Jayapura, Ibu kota Provinsi Papua.

“Kami minta dukungan mereka bisa dipulangkan ke daerah asalnya, Ke Biak, Serui dan Yapen Waropen,”ujarnya kepada jurnalis Jubi melalui rekaman video yang diterima redaksi Jubi, pada (8/05/2020) malam.

Kata dia, pemulangan warga itu akan tetap mengikuti protokol kesehatan dari pemerintah dan badan kesehatan dunia. Semua masyarakat yang mau dipulangkan akan mengikuti rapid test. Setelah tes, pihaknya akan menyurati resmi ke pemerintah provinsi untuk pemulangan masyarakat adat Saireri ke daerahnya.

Laus Rumayom staf ahli presiden Republik Indonesia yang mengikuti pertemuan itu mendukung upaya MRP. Terlebih mengingat pandemi Covid 19 akan berakhir kapan. Jika terus tertahan, warga Saireri di ibu kota provinsi Papua dan sekitarnya bisa menjadi beban psikologis dan sosial bagi pemerintah.

Karena itu, pihaknya berharap pemerintah daerah, parlemen, majelis rakyat Papua bekerja sama untuk melakukan pergeseran masyarakat adat Saireri ke wilayah adatnya.

Mayjen TNI Herman Asaribab, Pangdam XVII Cenderawasih yang menerima kunjungan mengatakan sangat memahami harapan MRP dan tokoh adat masyarakat Saireri. Karena kebanyakan masyarakat hidup bergantung kerja swasta.

Karena itu, pihaknya mendukung dengan prosedur kerja sama pihaknya dengan pemerintah daerah. Pihaknya akan memberikan masukan yang menjadi pergumulan dan harapan MRP ke pemerintah daerah untuk dipertimbangkan dalam pengambilan kebijakan.

“Kami tidak bisa kerja sendiri. Kami harus kerja sama dengan pemerintah daerah jadi ini akan menjadi bahan masukan ke kepala daerah dan apa yang menjadi keputusan akan kita laksanakan bersama,”ujarnya.(*)

 

Sumber: Jubi.co.id

 

Read More
Categories Adat

MRP: masyarakat harus kembali berkebun

Penyerahan secara simbolis, partisipasi sembako oleh MRP kepada masyarakat yang diterima langsung Kepala Distrik Sentani Timur. -Jubi/Engel Wally

SENTANI, MRP – Sejalan dengan himbauan Pemerintah Daerah Kabupaten Jayapura dalam proses penanganan Covid-19 di Kabupaten Jayapura, Papua masyarakat diminta untuk kembali ke alam dan mengelola semua potesi Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki pada masing-masing kampung.

Hal ini disepakati dan menjadi himbauan Majelis Rakyat Papua (MRP) yang melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) dalam rangka pengawasan terhadap kebijakan pencegahan dan penanganan inveksi virus corona disease di Provinsi Papua secara khusus Kabupaten Jayapura.

Koordinator Tim Kunker MRP ke Kabupaten Jayapura, Engel Berthus Kasipmabin dalam lawatannya ke Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, mengajak dan menghimbau kepada masyarakat di daerah tersebut untuk kembali ke alam guna mengelola potensi SDA yang dimiliki.

Menurutnya, virus corona telah banyak mengubah semua situasi dan aktifitas sosial masyarakat secara global tetapi juga secara khusus di daerah ini. Masyarakat diminta untuk tinggal di rumah, berdoa, bekerja, dan olahragapun di rumah masing-masing, hal ini adalah bagian dari upaya memutus penyebaran virus corona.

“Lebih baik kita kembali ke kebun, ke laut atau ke danau untuk mengelola apa yang sudah Tuhan berikan bagi kita. Yang punya pekarangan luas dapat dimanfaatkan juga,” ujar Engel Berthus di Kantor Distrik Sentani Timur, Rabu (6/5/2020)

Dikatakan, kehadiran pihaknya dalam kunker tersebut guna memastikan kebijakan Pemerintah Daerah dalam penanganan covid -19 di tengah masyarakat sudah benar-benar tepat sasaran atau tidak.

“Ada banyak laporan warga masyarakat terkait pembagian sembako yang tidak sampai di tangan mereka, hal ini menjadi laporan kami terhadap pemerintah daerah,” ujarnya.

Engel Berthus juga mengatakan, dalam kunker selama dua hari [5-6 Mei 2020] di tiga distrik di Kabupaten Jayapura, pihaknya menerima berbagai informasi. Umumnya, masih banyak masyarakat yang belum mendapat bantuan sembako dari permerintah daerah.

Ketiga distrik itu adalah Distrik Sentani Barat [Kampung Sabron Sari], Distrik Waibhu [Kampung Yakonde], dan Distrik Sentani Timur [Kampung Harapan]. Dalam pertemuan itu, turut dihadiri seluruh kepala kampung, kepala distrik, tokoh agama, tokoh adat, tokoh perempuan serta aparat keamanan.

“Seperti di kampung Sabron Sari, laporan warga masyarakat di sana mengatakan belum mendapatkan bantuan sembako, bahkan satu Distrik Sentani Barat. Hal-hal ini pemerintah harus perhatikan dengan serius,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Distrik Sentani Timur, Stefen Wally mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi atas kunjungan lembaga kultur masyarakat Papua (MRP) ke wilayah ini.

Selain memastikan arah kebijakan Pemerinta Daerah dalam penanganan Covid-19, kata Stefen, ada banyak masukan yang disampaikan oleh MRP terhadap penanganan Covid-19 di tengah masyarakat secara khusus Distrik Sentani Timur.

“Kami sepakat dengan adanya himbauan kepada masyarakat untuk kembali ke alam untuk mengelola sumber daya alam yang dimiliki. Selain itu, MRP juga akan bersama-sama dengan masyarakat mendatangi tempat-tempat penjualan miras di daerah ini dan meminta agar segera ditutup,” pungkasnya.

Dalam Kunker ke Dsitrik Sentani Timur, MRP juga berpatisipasi dalam pemberian sembako bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan di masa Covid-19 ini. (*)

 

Sumber: Jubi.co.id

 

Read More
Categories Berita

Anggota MRP bantu bahan makanan ke asrama mahasiswa dan panti asuhan

Siska Abugau menyerahkan bantuan di Panti Asuhan Polomo Sentani di Kabupaten Jayapura. Bantuan diterima langsung pembina Asrama Polomo, Pastor Eddy Doga OFM – Jubi/dok pribadi

JAYAPURA, MRP – Wakil Ketua Pokja Perempuan Majelis Rakyat Papua (MRP), Siska Abugau, memberikan bantuan bahan makanan (bama) untuk tiga asrama mahasiswa dan satu panti asuhan. Ketiganya dalah asrama mahasiswa dan mahasiswi Kabupaten Mimika, asrama mahasiswa Kabupaten Intan Jaya di Kota Jayapura, dan Panti Asuhan Polomo di Sentani, Kabupaten Jayapura.

Abugau mengatakan bantuan ini wujud kerja sama dirinya sebagai wakil masyarakat di MRP untuk mengajak masyarakat mencegah penyebaran virus Corona dengan tinggal di rumah. Tinggal di rumah dalam rangka melindunggi diri dan sesama dari ancaman virus yang datang tidak bisa diduga ini.

“Dari tiga tempat ini, tujuan utama hanya satu yakni hati-hati dan tetap dalam rumah, berdoa dan bertobat dari kebiasaan yang tidak menguntungkan diri sendiri, orang lain, dan masa depan serta sayangi diri dan orang lain,” ungkap Abugau usai menyerahkan bantuan di Asrama Mimika di Kota Jayapura, Kamis (2/4/2020).

Abugau berharap bahan makanan yang diserahkanya bisa memenuhi kebuhan penghuni asrama selama pembatasan sosial dilakukan. Walupun tidak cukup tetapi bahan makanan yang sedikit itu bisa dimasak bersama, duduk bersama, makan bersama dalam keprihatinan bersama sebagai satu komunitas bersama.

“Bantuan bahan makanan, biar tinggal di asrama masak dan makan bersama sebagai satu keluarga,” ungkapnya kepada Jubi usai menyerahkan bantuan.

Ketua Asrama Mimika, Francis Omega Kogoya,  yang menerima bantuan itu mengatakan bantuan bahan makanan itu sangat mengatasi kebutuhan 100 mahasiswa dan mahasiswi Kabupaten Mimika. Mahasiswa putra berjumlah 50 orang dan putri 52 orang.

“Bantuan yang Ibu berikan sudah luar biasa. Bantuan sudah cukup. Bantuan siap dipakai untuk ssrama putri dan putra,” ungkapnya.

Kata dia, bantuan itu lebih dari cukup selama pembatasan sosial diberlakukan.

“Kami ini mau pergi tidak bisa, ke keluarga takut, mereka ada anak isteri, sementara ini dibatasi jadi kami semua di asrama,” ungkapnya. (*)

 

Sumber: Jubi.co.id

Read More