Categories Berita

MRP Serahkan Sembako kepada OAP Terdampak Covid-19 di Koya Tengah

Ketua Tim I MRP Amatus Ndatipit dan anggota menyerahkan paket sembako secara simbolis kepada OAP terdampak Covid-19 di Kampung Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Kamis (7/5/2020).

JAYAPURA, MRP —Majelis Rakyat Papua (MRP) menggelar kunker sekaligus menyerahkan bantuan sosial, berupa paket sembako dan masker kepada Orang Asli Papua (OAP), yang mewakili lima wilayah adat di Provinsi Papua terdampak Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 di Kampung Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Kamis (7/5/2020).

Perwakilan lima wilayah adat  masing-masing  Tabi/Mamta, Saereri, Lapago, Meepago dan Animha.

Paket sembako tersebut  diserahkan secara simbolis oleh Ketua Tim I MRP Amatus Ndatipit kepada perwakilan OAP dari lima wilayah adat di Papua.

Turut hadir anggota MRP Nerlince Wamuar, Amandus Anakat, Albertus Moyouend, Natalia Kallo, Felitas Kabagaimu, Neles Rumbarar, Ketua II Bamuskam Koya Tengah Ricky Wenggo dan Paul Tan, Pr, selaku Pastor Paroki Gembala Baik Abepura, yang membawahi Stasi Koya Tengah, Koya Barat dan Koya Timur.

Ndatipit mengatakan, sesuai dengan Tupoksi MRP yakni perlindungan dan keberpihakan kepada OAP. Maka pihaknya menggelar kunjungan kerja atau kunker  di tengah-tengah OAP, sekaligus menyerahkan bantuan sosial berupa paket sembako ini

“Semoga bantuan ini sedikit memberi manfaat bagi OAP, yang bekerja dari rumah atau work from home selama masa lockdown, untuk pencegahan Covid-19,” terangnya.

Menurutnya, OAP yang mewakili lima wilayah adat di Papua sejak Covid-19 menular sudah dua kali menerima bantuan sosial berupa sembako, masing-masing dari Pemkot Jayapura, yang diserahkan langsung Sekda Kota Jayapura Frans Pakey dan berikutnya dari MRP.

“Kami mengharapkan Pemprov Papua dan lembaga -lembaga lain yang beroperasi di Papua, seperti BUMD dan BUMN bisa memberikan bantuan sosial kepada OAP,” imbuhnya.

Selama masa lockdown ini, jelasnya, MRP membentuk enam tim yang menggelar kunker dan menyerahkan paket sembako di lima wilayah adat di Papua.

Usul Rapid Test

Sementara itu, Ricky Wenggo mengatakan, pihaknya menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya atas kepedulian MRP, yang telah meringankan beban OAP di saat lockdown melalui bantuan sembako dan masker.

“Dengan bantuan sembako ini kami bisa tetap tingggal di rumah. Sedangkan masker kami bisa melindungi diri dari Covid-19,” ucap dia.

Ia pun mengharapkan, agar bantuan sosial ini terus berkelanjutan disalurkan kepada OAP selama wabah Covid-19.

Selain itu, ungkapnya, pihaknya mengusulkan kepada Satgas Pengendalian Pencegahan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua, untuk melakukan Rapid Test seluruh OAP di Kampung Koya Tengah, agar sedini mungkin dapat diketahui orang yang positif maupun negatif Covid-19.

Kepedulian

Paul Tan mengatakan, pihaknya bersyukur dan berterima kasih kepada MRP, yang telah ikut memperhatikan warga khususnya OAP.

“Tentu sembako bukanlah utama, tapi yang utama adalah kepedulian MRP terhadap OAP,” ucapnya.

Oleh karena itu, tuturnya, pihaknya berharap kepedulian ini terus berlanjut ke hal-hal  yang lain, seperti pendidikan, kesehatan dan perekonomian rakyat, khusus untuk OAP di Kampung Koya Tengah. **

 

Sumber: http://papuainside.com/

 

Read More
Categories Berita

Tim kerja MRP temui Pangdam, minta dukungan pemulangan warga Saireri

Tim kerja MRP wilayah adat Saireri gelar rapat sebelum menemui Pandam XVII Cenderawasih di Kodam (dok MRP)

JAYAPURA, MRP – Tim Kerja Majelis Rakyat Papua wilayah Adat Saireri bersama beberapa tokoh  adat setempat, menemui Pangdam XVII Cenderawasih pada 8 Mei 2020 di Markas Kodam, di Kota Jayapura, Papua.

Edison Tanati, ketua tim MRP wilayah adat Saireri mengatakan pihaknya bertemu Pangdam, untuk   minta dukungan kerja sama  memulangkan masyarakat adat  Saireri ke kampung halaman mereka. Pihaknya mencatat ada sekitar 4 ribu masyarakat Saireri yang masih tertahan di Kota Jayapura, Ibu kota Provinsi Papua.

“Kami minta dukungan mereka bisa dipulangkan ke daerah asalnya, Ke Biak, Serui dan Yapen Waropen,”ujarnya kepada jurnalis Jubi melalui rekaman video yang diterima redaksi Jubi, pada (8/05/2020) malam.

Kata dia, pemulangan warga itu akan tetap mengikuti protokol kesehatan dari pemerintah dan badan kesehatan dunia. Semua masyarakat yang mau dipulangkan akan mengikuti rapid test. Setelah tes, pihaknya akan menyurati resmi ke pemerintah provinsi untuk pemulangan masyarakat adat Saireri ke daerahnya.

Laus Rumayom staf ahli presiden Republik Indonesia yang mengikuti pertemuan itu mendukung upaya MRP. Terlebih mengingat pandemi Covid 19 akan berakhir kapan. Jika terus tertahan, warga Saireri di ibu kota provinsi Papua dan sekitarnya bisa menjadi beban psikologis dan sosial bagi pemerintah.

Karena itu, pihaknya berharap pemerintah daerah, parlemen, majelis rakyat Papua bekerja sama untuk melakukan pergeseran masyarakat adat Saireri ke wilayah adatnya.

Mayjen TNI Herman Asaribab, Pangdam XVII Cenderawasih yang menerima kunjungan mengatakan sangat memahami harapan MRP dan tokoh adat masyarakat Saireri. Karena kebanyakan masyarakat hidup bergantung kerja swasta.

Karena itu, pihaknya mendukung dengan prosedur kerja sama pihaknya dengan pemerintah daerah. Pihaknya akan memberikan masukan yang menjadi pergumulan dan harapan MRP ke pemerintah daerah untuk dipertimbangkan dalam pengambilan kebijakan.

“Kami tidak bisa kerja sendiri. Kami harus kerja sama dengan pemerintah daerah jadi ini akan menjadi bahan masukan ke kepala daerah dan apa yang menjadi keputusan akan kita laksanakan bersama,”ujarnya.(*)

 

Sumber: Jubi.co.id

 

Read More
Categories Adat

MRP salurkan bantuan sembako kepada masyakarat Papua di Sentani dan Waena

Diana Matuan anggota Pokja Perempuan MRP saat memberikan bantuan sembako kepada RT 04 Gereja Gidi belakang kampus Uncen –

JAYAPURA, MRP – Tim Kerja pengawasan terhadap kebijakan pencegahan dan penanganan infeksi covid-19 di Provinsi Papua, Anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) salurkan bantuan sembako kepada 15 kelompok masyarakat yang tinggal di sekitar Sentani Kabupaten Jayapura dan di Perumnas 3 Waena, di Kota Jayapura, Papua.

Bantuan berupa sembako yang terdiri dari beras, minyak goreng, garam, penyedap rasa, kopi, gula dan mie instant tersebut disalurkan oleh anggota Pokja Perempuan Majelis Rakyat Papua (MRP), Diana Matuan pada Rabu, 6 Mei 2020 lalu. 15 kelompok itu terdiri terdiri dari masyarakat, mahasiswa, anak-anak yatim piatu, janda hingga hamba Tuhan yang tinggal di Sentani dan Waena yang kena dampak Covid 19 dan sulit mendapatkan makanan

“Kami sebelumnya bersama teman-teman tim, kemarin (Selasa, 5 Mei 2020 ) turun ke (Kabupaten) Keerom untuk kasih bantuan 18 dedominasi gereja. Kami sudah 3 hari kerja. Sebelum saya datang ke sini saya juga ke Sentani kasih bantuan kepada masyarakat disana. ada janda, anak-anak. Saya tidak pandang orang besar dan kecil karena mereka punya hak hidup dan hak makan, ” kata Diana Matuan, anggota Pokja Perempuan Majelis Rakyat Papua perwakilan dari Kabupaten Yalimo, Jayawijaya, Mamberamo tengah.

Bantuan diserahkan di RT 04 RW 08, Kelurahan Yabansai, distrik Heram, di Waena. Ada 70 kepala keluarga yang menerima bantuan.

Diana Matuan mengatakan warga RT 04, terutama masyakarat Mamberamo Tengah diketahui belum menerima bantuan.

“Bapa, Ibu, dan anak-anak disini adalah bagian dari saya, sehingga saya harus datang kasih bantuan. Bantuan ini sedikit namun saya jalan kasih bantuan dengan hati, sehingga bantuan seperti ini Bapak bagi merata sehingga masyarakat dapat merasakan,” kata Matuan kepada Agus Karoba ketua RT 04 dan juga hamba Tuhan Gereja Gidi.

“Sambil menikmati bantuan, Saya minta masyarakat kerja kebun, supaya apa yang akan terjadi selama 3 bulan ke depan itu, kita bisa antisipasi. (Kemungkinan) Kelaparan akan melanda di seluruh dunia akibat Covid 19 ini, maka itu kami harus berkebun. Bukan masyarakat saja tetapi termasuk saya juga sama-sama berkebun,” imbuh Matuan kepada Masyarakat Mamberamo Tengah 70 KK yang tinggal di RT 04, belakang kampus Uncen tersebut.

Sementara itu, Agus Karoba hamba Tuhan dari Gereja Gidi belakang Kampus Uncen Atas dan juga Ketua RT 04 RW 08 Kelurahan Yabansai, Distrik Heram mengatakan hidup di Jayapura sudah 30 tahun sejak tahun 1987, RT yang dipimpinnya bukan baru tetapi sudah lama.

“Jadi, Pemerintah belum pernah bantu ini. Ibu Beti Hamadi dulu kepala kelurahan tahun 1992 dia sendiri ada bantu kita itu satu lokasi di atas, sampai sekarang pemerintah tidak pernah bantu. Bahan makanan begini saja tidak pernah. Kita punya program masukan tetapi tidak pernah terima terus setiap tahun. Kemarin baru karena virus corona, pihak kelurahan mengatakan kumpulkan kartu keluarga dan KTP. Maka saya kumpul sampai 74 KK lebih tetapi dikurangi sampai 34 KK. Kami mendapat pemberitahuan untuk mengambil bantuan Sembako di kelurahan namun sampai di sana ternyata hanya 4 orang saja. Maka bantuan saya tolak semua, tolak,” Ketua RT 04, Agus Karoba kepada Diana Matuan sambil meneteskan air matanya. Dia terlihat haru.

Bantuan yang ia tolak itu, terdiri dari beras 10 Kilogram, gula 1 Kg, Mie instan 5-10 bungkus .

“Terima kasih banyak sudah datang di tempat yang susah tapi mencari kita sampai masuk memberikan bantuan sembako dan ini baru pertama, luar bisa, terima kasih Wa wa wa,” beber Karoba.(*)

 

Sumber: Jubi.co. id

 

Read More
Categories Adat

MRP: masyarakat harus kembali berkebun

Penyerahan secara simbolis, partisipasi sembako oleh MRP kepada masyarakat yang diterima langsung Kepala Distrik Sentani Timur. -Jubi/Engel Wally

SENTANI, MRP – Sejalan dengan himbauan Pemerintah Daerah Kabupaten Jayapura dalam proses penanganan Covid-19 di Kabupaten Jayapura, Papua masyarakat diminta untuk kembali ke alam dan mengelola semua potesi Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki pada masing-masing kampung.

Hal ini disepakati dan menjadi himbauan Majelis Rakyat Papua (MRP) yang melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) dalam rangka pengawasan terhadap kebijakan pencegahan dan penanganan inveksi virus corona disease di Provinsi Papua secara khusus Kabupaten Jayapura.

Koordinator Tim Kunker MRP ke Kabupaten Jayapura, Engel Berthus Kasipmabin dalam lawatannya ke Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, mengajak dan menghimbau kepada masyarakat di daerah tersebut untuk kembali ke alam guna mengelola potensi SDA yang dimiliki.

Menurutnya, virus corona telah banyak mengubah semua situasi dan aktifitas sosial masyarakat secara global tetapi juga secara khusus di daerah ini. Masyarakat diminta untuk tinggal di rumah, berdoa, bekerja, dan olahragapun di rumah masing-masing, hal ini adalah bagian dari upaya memutus penyebaran virus corona.

“Lebih baik kita kembali ke kebun, ke laut atau ke danau untuk mengelola apa yang sudah Tuhan berikan bagi kita. Yang punya pekarangan luas dapat dimanfaatkan juga,” ujar Engel Berthus di Kantor Distrik Sentani Timur, Rabu (6/5/2020)

Dikatakan, kehadiran pihaknya dalam kunker tersebut guna memastikan kebijakan Pemerintah Daerah dalam penanganan covid -19 di tengah masyarakat sudah benar-benar tepat sasaran atau tidak.

“Ada banyak laporan warga masyarakat terkait pembagian sembako yang tidak sampai di tangan mereka, hal ini menjadi laporan kami terhadap pemerintah daerah,” ujarnya.

Engel Berthus juga mengatakan, dalam kunker selama dua hari [5-6 Mei 2020] di tiga distrik di Kabupaten Jayapura, pihaknya menerima berbagai informasi. Umumnya, masih banyak masyarakat yang belum mendapat bantuan sembako dari permerintah daerah.

Ketiga distrik itu adalah Distrik Sentani Barat [Kampung Sabron Sari], Distrik Waibhu [Kampung Yakonde], dan Distrik Sentani Timur [Kampung Harapan]. Dalam pertemuan itu, turut dihadiri seluruh kepala kampung, kepala distrik, tokoh agama, tokoh adat, tokoh perempuan serta aparat keamanan.

“Seperti di kampung Sabron Sari, laporan warga masyarakat di sana mengatakan belum mendapatkan bantuan sembako, bahkan satu Distrik Sentani Barat. Hal-hal ini pemerintah harus perhatikan dengan serius,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Distrik Sentani Timur, Stefen Wally mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi atas kunjungan lembaga kultur masyarakat Papua (MRP) ke wilayah ini.

Selain memastikan arah kebijakan Pemerinta Daerah dalam penanganan Covid-19, kata Stefen, ada banyak masukan yang disampaikan oleh MRP terhadap penanganan Covid-19 di tengah masyarakat secara khusus Distrik Sentani Timur.

“Kami sepakat dengan adanya himbauan kepada masyarakat untuk kembali ke alam untuk mengelola sumber daya alam yang dimiliki. Selain itu, MRP juga akan bersama-sama dengan masyarakat mendatangi tempat-tempat penjualan miras di daerah ini dan meminta agar segera ditutup,” pungkasnya.

Dalam Kunker ke Dsitrik Sentani Timur, MRP juga berpatisipasi dalam pemberian sembako bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan di masa Covid-19 ini. (*)

 

Sumber: Jubi.co.id

 

Read More