Kunker ke Kampung Yakotim, MRP Diminta Bantu Masyarakat Produksi Coklat
JAYAPURA, MRP – Kunjungan Kerja Pokja Adat Tim I di kabupaten Jayapura dalam rangka pendataan dan penataan hak masyarakat Adat terkait keberadaan kebun kebun Kakao (Coklat) di kampung Yakotim/Sanggai.
Pada hari Selasa, (7/9/2021), bertempat di balai kampung Yakotim. Tim Pokja Adat MRP melakukan pertemuan bersama masyarakat di hadiri oleh masyarakat pemilik lahan/kebun Kakao, tokoh Adat, tokoh Perempuan, dari Bidang pendidikan, kesehatan dan tokoh Agama, Kaum intelektual aparat kampung Yakotim/Sanggai.
Amatus Ndatipits, BA, selaku ketua Pokja Adat MRP dalam sambutannya menegaskan hak-hak tanah yang di miliki Orang Asli Papua tidak boleh dijual karena tanah adalah mama/ibu, sebab diatas tanah ini ada kehidupan dari generari ke generasi orang Papua.
“Kehadiran MRP ingin mendorong dan memberikan motivasi kepada masyarakat untuk meningkatkan usaha Kakao dikampung Yakotim untuk lakukan penanaman kembali,” kata Amatus.
Ia menjelaskan potensi ekonomi untuk Kakao dan Coklat sangat tinggi sehingga peluang ini harus di ambil masyarakat karena sifatnya jangka panjang.
Dan dalam kunjungan kerja itu pula Tim Pokja Adat Majelis Rakyat Papua mendengarkan beberapa persoalan yang dhadapi oleh masyarakat Yakotim, diantaranya;
Pertama, Kebun Kakao sudah ada sejak jaman Belanda hingga saat ini, sebelumnya beberapa tahun silam ada produksi bibit dari Jember namun ada hama (virus) sehingga tanaman coklatnya mati semua. Dan tahun 2018 ada LSM yang membantu masyarakat kampung Yakotim dalam pembibitan sampai pada Produksi. Namun beberapa bulan terakhir ini usaha produksi tidak jalan (diberhentikan) sehingga masyarakat memohon dan meminta dukungan ke MRP untuk menyelesaikan persoalan ini.
Kedua, perwakilan tokoh perempuan di kampung Yakotim/Sanggai meminta MRP sebagai lembaga representative culture orang asli Papua untuk membantu dan memfasilitasi masyarakat melakukan penanaman kembali pohon sagu, yang adalah makanan pokok orang asli Papua.
Ketiga, masyarakat kampung Yakotim/Sanggai meminta MRP agar dana Otsus Papua digunakan untuk SDM selain untuk bangunan fisik, terutama melengkapi fasilitas Puskesmas di distrik Nambong yang saat ini kurang memadai, jalan yang rusak dan fasilitas yang minim juga penyebab angka kematian tinggi di kampung tersebut.
Keempat, Sekretaris Kampung Yakotim/Sangga, mengapresiasi kehadiran Tim I Pokja Adat Majelis Rakyat Papua dikampung Yakotim Distrik Namblong dengan harapan akan datang lagi menjawab beberapa persoalan yang telah disampaikan yang berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat orang Asli Papua khususnya Kampung Yakotim. (*)
Humas MRP