Categories BeritaPokja Adat MRP

Agustina Rumbrar Perwakilan Pokja Adat MRP Jaring Aspirasi Triwulan Pertama 2024 di Biak Numfor

BIAK NUMFOR, MRP – Agustina Rumbrar Perwakilan Pokja Adat Majelis Rakyat Papua (MRP) Provinsi Papua lakukan jaring aspirasi padapat pada triwulan pertama tahun 2024, di dua distrik Pantura yakni distrik Warsa dan distrik Bondifuar, bertempat di balai kampung Wasani Mos Distrik Warsa Kabupaten Biak Numfor.

Anggota MRP Pokja Adat, Agustina Rumbrar, didampingi tim kerja dari dewan adat Byak, disambut tarian pergaulan yosim pancar grup tari Wasani memasuku balai kampung Wasani Mos .

“Ya berdasarkan regulasi MRP Provinsi Papua, adalah lembaga negara di daerah yang dibentuk berdasarkan amanat undang-undang nomor 21 tahun 2021, tentang Otonomi Khususu (Otsus) bagi orang papua” Ucap Anggota MRP bidang Adat Agustina Rumbrar, pada Jumat, (3/5/2024).

Dikatakan Agustina , sesuai ketentuan pasal satu tahun 2021, MRP adalah representasi kultural Orang Asli Papua, memiliki kewenangan tertentu dalam perlindungan hak-hak OAP, degan perlindungan penghormatan terhadap adat dan budaya.

“Untuk itu kami dari tim jaring pedapat, memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menyampaikan masukan, saran dan pendapat terkait pembangunan ditengah masrakat kami akan sampaikan pada pleno MRP di Jayapura,” katanya.

Pertemuan jaring aspirasi masyarakat adat , yang di gelar oleh anggota MRP bidang adat tersebut dihadiri Kepala Distrik Warsa, Kepala Distrik Bomdifuar , Kapolsek Warsa serta kepala –kepala kampung, mananwir, tokoh masyarakat , gereja, peremuan dan tokoh pemuda serta perwakilan dari dua disrtik yang berada di Biak utara .

Peserta yang hadir mengikuti jaring aspirasi masyarakat Orang Asli Papua, yang berlangsung sehari itu, kurang lebih seratusan orang .

Kegiatan penjaringan aspirasi MRP Provinsi Papua, sebelumnya juga digelar di Aidoram Sorido KBS distrik Biak Kota pada Rabu (1/5/2024). (*)

Read More
Categories BeritaPokja Perempuan MRP

Fibiola Iriani Ohei Anggota MRP Pokja Perempuan Jaring Aspirasi Masyarakat di Kabupaten Jayapura

SENTANI, MRP – Majelis Rakyat Papua (MRP) Pokja Perempuan menampung kebutuhan dan kendala usaha Mama-Mama Papua di Kabupaten Jayapura dalam program jaring aspirasi masyarakat.

Demikian disampaikan Anggota MRP Pokja Perempuan Fibiola Iriani Ohei dalam kunjungan bersama Kepala Kantor Bank Indonesia Provinsi Papua Faturachman dan Penjabat Bupati Jayapura Triwarno Purnomo rumah produksi sagu Kelompok Maju Bersama, Kampung Sereh, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Kamis (2/5/2024).

Fibiola mengatakan dalam program itu telah bertemu dengan pengusaha tepung sagu, pengrajin briket, dan pedagang pasar.

“Ini hari terakhir untuk di rumah sagu, kemarin kami di briket, pasar, berberapa memang dikunjungi untuk mendengarkan langsung apa yang menjadi kebutuhan masyarakat sehingga di harapkan ada kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Ia mengaku telah mengetahui apa saja kebutuhan masyarakat, karena itu menurutnya, masyarakat harus bekerja serius dan berkelanjutan.

Ia mencontohkan di Kelompok Maju Bersama pihaknya telah melakukan pendampingan selama lima tahun sehingga menghasilkan brand tepung sagu merek Tepung Gunung Cyclops.

“Masyarakat harus siap capek dan melihat perkembangan yang ada. Situasi pasar ini hasilnya sudah mendorong dan sudah jalan,” katanya.

Pada kesempatan itu, Kepala Kantor Perwakilan (KPW) Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua Faturachman menyimpulkan sagu memiliki posisi startegis dari sisi pasar dan peluang bisnis karena sagu adalah komoditas asli Papua.

Pemberdayaan masyarakat Papua scara inkusifitas Bank Indonesia akan mendalami usaha budi daya sagu yang nantinya akan dinilai dari peningkatan kapasitas produksi dan sisi promosinya.

Kata dia, bantuan dari BI untuk pengusaha di Kabupaten Jayapura, diantaranya pada sektor holtikultura yakni sarana.

“Jadi ini upaya untuk mendukung inflasi dan ekspor, dan kelembagaan. Petani yang berupaya punya kelembagaan yang kuat kami (beri) dukungan alat,” katanya.

Sementara itu, Penjabat Bupati Jayapura Triwarno Purnomo mengatakan olahan sagu yang dikelola oleh kelompok skala kecil dapat memberikan hasil yang baik. Ia menilai prospek kedepan terhadap olahan sagu masih sedang diupayakan.

“Dalam beberapa pertemuan kita dengan pihak luar ini (sagu) bagus tetapi memang kita yang belum produksi massal, dan kita belum siap, ini bagian dari upaya itu kami sangat berikan apresiasi,” ujarnya. (*)

Read More
Categories BeritaPokja Agama MRP

Anggota Pokja Agama MRP Jaring Aspirasi, Umat Soroti Hak Politik Dan Kondisi OAP

JAYAPURA, MRP – Anggota Pokja Agama Majelis Rakyat Papua atau MRP Provinsi Papua menggelar diskusi menampung aspirasi Orang Asli Papua dengan melibatkan salah satu organisasi gereja di Tanah Papua. Jaring aspirasi dilakukan untuk memberikan ruang kepada masyarakat menyampaikan isi hati dan keinginan yang menjadi hak dasarnya sebagai OAP.

“Kami pemuda menolak segala bentuk penghargaan adat kepada non Orang Asli Papua yang diangkat sebagai ‘anak adat’. Karena itu pelecehan budaya dan mengkhianati tatanan adat yang sakral,” ujar salah seorang pemuda peserta jaring aspirasi yang dilaksanakan di Aula Garetuan Parmenas Kogoya, Kantor Badan Pelayan Pusat Persekutuan Gereja-Gereja Baptis West Papua, Kota Jayapura, Papua pada Selasa (30/4/2024).

Nada suaranya meninggi saat menyampaikan pendapatnya itu di hadapan gembala dan pendeta, jemaat, tokoh pemuda, perempuan, yang hadir mewakili 10 gereja anggota wilayah Baptis Tabi. Dia juga meminta agar OAP tidak menjual tanahnya. “Jika boleh pakai sistem kontrol, jangan lepas tanah, ingat anak cucu mau hidup di mana kalau kita jual semua? Kita harus jadi tuan atas tanah kita sendiri,” tegasnya.

Isu selanjutnya yang disoroti adalah keprihatinan terhadap maraknya generasi muda yang mengonsumsi minuman beralkohol, narkoba dan ganja. MRP diminta mendorong pemerintah agar menutup toko yang menjual minuman beralkohol.

Sekretaris Jenderal BPP-PGBWP, Persekutuan Gereja-Gereja Baptis West Papua, Nilas Kogoya mengatakan aspirasi kepada MRP itu khususnya agar MRP melindungi dan mengutamakan hak-hak OAP di berbagai aspek, seperti politik, agama, pendidikan, ekonomi, kesehatan, sosial budaya, lingkungan alam, tanah, hutan dan sebagainya.

Sekjend BPP-PGWP mengimbau agar pada pilkada mendatang bupati dan wakil bupati, wakil walikota harus OAP. “Kita tidak mungkin menduduki jabatan seperti itu di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Manado dan kita bisa menjadi pemimpin hanya di Tanah Papua,” kata dia.

Dia berharap semua aspirasi yang sudah disampaikan ini dapat diteruskan kepada pemerintah provinsi dan pemerintah pusat supaya OAP yang ada di tanah Tabi-Saireri mendapat kesempatan perlindungan haknya sebagai OAP. “Mereka yang pemilik tanah dan negeri ini supaya menjadi tuan di atas tanah dan negeri ini. Aspirasi ini benar-benar harus diperjuangkan MRP, itu harapan kami,” kata Sekjen BPP-PGBWP.

Wakil Ketua Pokja Agama MRP Provinsi Papua Daud L Wenda mengatakan semua masukan dan aspirasi tersebut akan dibawa dan didiskusikan dengan pihak terkait.

Wenda meminta agar hak politik OAP ini dapat segera dikawal melalui MRP karena ancaman migrasi dari luar Papua sudah di depan mata. “Banyak non OAP yang datang ke Papua lalu menjadi ketua RT, RW, bupati, camat, DPR dan lain-lain. Secepat itu kah? Padahal sebentar naik kapal tiba di Papua [tak lama] sudah punya KTP, dapat jabatan. [Itu kan] perampasan hak-hak OAP. Karena kita mau jadi RT, RW, bupati di Jawa, Makassar, Sumatera itu tidak mungkin dapat,” kata Daud L Wenda.

Menurut anggota MRP provinsi itu pihaknya akan terus berjuang untuk hak-hak politik. Sehingga pada tahun 2029 itu harapannya adalah 100 persen OAP bisa jadi DPR, bupati dan wakil bupati, walikota dan wakil walikota. Pihaknya akan berjuang mendorong peraturan daerah dan regulasi yang mengatur keberpihakan OAP untuk memberikan kesejahteraan.

Dari kegiatan jaring aspirasi itu telah banyak aspirasi dan masukan yang disampaikan. Ia berharap aspirasi yang ditampung itu dapat menjadi rujukan bagi MRP maupun pemerintah daerah bahkan pemerintah pusat. (*)

Read More
Categories BeritaPokja Perempuan MRP

Mina Numberi Anggota MRP Papua Pokja Perempuan Jaring Aspirasi di Serui

YAPEN, MRP – Mina Numberi Anggota Majelis Rakyat Papua Perwakilan Pokja Perempuan pada wilayah Saireri Provinsi Papua, melakukan tatap muka bersama masyarakat di kabupaten kepulauan Yapen untuk menyaring aspirasi masyarakat.

Mina Numberi yang merupakan anak asli Serui yang saat ini duduk di bangku Majelis Rakyat Papua Provinsi Papua pada Pokja Perempuan, menyempatkan diri turun langsung ke kabupaten kepulauan yapen guna menyaring aspirasi kepada masyarakat di kepulauan Yapen.

kegiatan Jaring Aspirasi ini berlangsung secara di kampung Barawaikap distrik Yapen Selatan tempatnya di Pantau Rowaido dan di hadiri oleh pemerintah kampung barawaikap, dan beberapa tokoh-tokoh dan masyarakat.

Berbagai penyampaian aspirasi baik itu akan keluhan tenaga honorer, keperpihakan akan hak-hak perempuan, meminta adanya perhatian kepada anak-anak papua yang mendaftarkan diri sebagai TNI Polri, permasalahan adat, perekrutan dewan perwakilan rakyat kampung yang harus melibatkan masyarakat adat maupun pada tiga puluh persen kursi perempuan, permintaan harus orang asli papua yang ingin maju pada pilkada 2024 dan berbagai penyampaian aspirasi lainnya.

Mina Numberi selaku anggota MRP Papua pada pokja perempuan menanggapi, semua aspirasi yang di sampaikan akan di bahas pada sidang MRP triwulan 2 tahun 2024 dan di serahkan kepada kelompok kerja untuk selanjutnya di antarkan ke pemerintah pusat.

Terkait dengan meminta perhatian kepada anak-anak Papua yang mencari kerja pada institusi TNI Polri akan memberikan rekomendasi walaupun bukan penerimaan noken tetapi akan meminta pemerintah bisa melihat hal tersebut dan tenaga honorer sudah menerima aspirasi untuk di antarkan kepada kementerian pemberdayaan aparatur negara dan reformasi birokrasi yang telah ada di MRP Papua. (*)

Read More
Categories BeritaPokja Perempuan MRP

MRP Pokja Perempuan Jaring Aspirasi Bersama Perempuan Asli Keerom

KEEROM, MRP – Anggota MRP Papua dari Pokja Perempuan, Naomy R Sumel melakukan penjaringan Aspirasi triwulan pertama tahun 2024 bersama perempuan Keerom pada Jumat ( 3/5/24 ) Kampung Workwana, Distrik Arso.

Dalam kegiatan tersebut hadir juga Kepala Kesbangpol Keerom, Elci Meho, Kepala Kampung Workwana Agustinus Fatagur, dan tokoh perempuan.

Usai kegiatan, Naomy Romi Sumel menuturkan bahwa kegiatan Jaring Aspirasi tersebut merupakan suatu upaya menampung masukan-masukan dan usul saran dari Perempuan Asli Keerom.

Dari jaring aspirasi ini, masalah-masalah yang dihadapi Perempuan Asli Keerom kemudian akan ditindaklanjuti ke Pemerintah Daerah, DPR Papua, Pemerintah Provinsi Papua.

“Kegitana Jaring Aspirasi ini tidak hanya dilakukan sekali saja tetapi akan dilakukan lagi di Kabupaten Keerom untuk mendengar semua persoalan yang dihadapi oleh Perempuan Asli Keerom,” ujarnya.

Naomi juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah yang mendukung kegiatan tersebut, juga kepada Perempuan Asli Keerom yang telah hadir dan memberikan masukan kepada MRP Papua.

Selain itu, ia juga mengajak Perempuan Asli Keerom bersatu dan berkomitmen serta saling mendukung antara satu dengan yang lain untuk membangun Negeri Matahari Terbit.

Sementara itu, Kepala Kesbangpol Keerom, Elci Meho menerangkan bahwa dirinya hadir mewakili Pemerintah daerah untuk menjelaskan terkait kursi pengangkatan DPRK terkhusus kuota perempuan.

“Untuk tahapan sudah mulai berjalan pembentukan Panpil dan sekertariat,” ujarnya.

Ia juga mengatakan salah satu syarat untuk menjadi DPRK ialah minimal umur berusia 25 tahun dan paling rendah pendidikan SMA.(*)

Read More
Categories BeritaPokja Agama MRP

Jaring Aspirasi di Kepulauan Yapen, MRP Ingatkan Masyarakat Dukung Celeg OAP di Pilgub dan Pilbup

SERUI, MRP –  Rabu 1 Mei 2024 bertempat di Gedung Gereja GKPMI Elsadai Serui Kota, Majelis Rakyat Papua (MRP) Provinsi Papua Pokja Agama jaring aspirasi tentang penguatan peran kelembagaan Adat, Perempuan, Agama dalam rekrutmen kursi pengangkatan DPRP maupun DPRK tahun 2024 -2029 dan Pilkada serentak 2024.

Giat ini melibatkan konstituen Sinode GKPMI tapi juga tokoh agama, tokoh perempuan, tokoh pemuda maupun beberapa masyarakat adat.

Anggota MRP Provinsi Papua pokja Agama Izak R. Hikoyabi dalam giat dimaksud menuturkan kehadiran nya di kabupaten Kepulauan Yapen dalam rangka jaring aspirasi secara langsung dari masyarakat tentang penguatan peran kelembagaan adat, perempuan dan agama tapi juga terkait perekrutan DPRP dan DPRK, maupun pilkada serentak 2024.

“Kegiatan hari ini kita mau dengar aspirasi masyarakat termasuk apa yang sudah terjadi di Yapen tentang pemilu kemarin, bagaimana peran adat, tokoh perempuan, termasuk DPRK bagaimana serta beberapa hal penting lainnya termasuk hak politik orang asli Papua,” tandas Izak Hikoyabi wakil ketua pokja Agama MRP Provinsi Papua.

Dipilihnya kabupaten kepulauan Yapen sebagai tempat jaring aspirasi bukan tanpa alasan, karena dirinya utusan agama dari GKPMI (Gereja Kalvari Pentakosta Missi Di Indonesia) Provinsi Papua yang kini di percayakan duduk di lembaga Majelis Rakyat Papua.

“Berkaitan dengan kunjungan atau jaring aspirasi ini,karna memang nomen klatur baru yang harus di lakukan dan merupakan salah satu bagian tugas dari mrp guna memproteksi hak-hak dasar orang asli papua termasuk hak politik.,selain saya tapi juga rekan-rekan anggota MRP lainnya yang juga lakukan hal yang sama pada masing masing pokja dan saya memilih untuk ke Yapen bertemu dengan konstituen saya di sini,” kata Izak Hikoyabi.

Lewat Jaring aspirasi yang di laksanakan Majelis Rakyat Papua pokja agama di Yapen mendapat berbagai aspirasi masukan yang di sampaikan dari berbagai kalangan diantaranya mengenai keagamaan, seleksi DPRK dan DPRP maupun, pilkada serentak 2024 yang memprioritaskan bupati dan wakil bupati harus orang asli Papua, serta beberapa masukan penting lainnya yang nantinya di tindak lanjuti Majelis Rakyat Papua. (*)

Read More