PA Triwulan IV Tahun 2025 Wakil Ketua I MRP bertemu masyarakat di wilayah Hanyaan Entrop
Majelis Rakyat Papua (MRP) melalui anggota Pokja Agama Pdt. Robert Y Horik, MA, MH melaksanakan penjaringan aspirasi triwulan IV tahun 2025 dengan tema kualitas dan aksesibilitas pelayanan kesehatan bagi orang asli Papua. Maka dalam kesempatan penjaringan aspirasi ini, Robert Horik yang juga selaku Wakil Ketua I MRP melaksanakan penjaringan di wilayah Hanyaan Entrop, Kota Jayapura. Yang di hadiri oleh tokoh adat, tokoh agama, tokoh perempuan dan masyarakat sekitar di Hanyaan dan juga Jemaat GPdI Yerusalem Baru.
"Kami mau BPJS melayani itu dengan standar maksimal kualitasnya, kami orang Papua harus menikmati hasil pelayanan kami sendiri di Papua. Supaya mungkin dengan adanya pertemuan ini, aspirasi kami hari ini dapat disampaikan kepada pemerintah daerah supaya program yang menyangkut kesehatan harus betul-betul di perhatikan untuk masyarakat." ungkap Thomas Woru salah satu tokoh masyarakat yang hadir dalam penjaringan.

Pada akhir pertemuan Robert Horik mengatakan "Saya sebagai Wakil Ketua I MRP melaksanakan penjaringan aspirasi di Kota Jayapura ini dipusatkan pada wilayah Hanyaan Entrop dan mengundang tokoh adat, tokoh agama, tokoh perempuan dan masyarakat sekitar di Hanyaan yang kita semua tahu bahwa mereka cukup antusias tadi dalam memberikan pendapat-pendapat dan masukkan-masukan kepada saya. Semua peserta hampir menyampaikan tentang Kartu Papua Sehat (KPS) yang dulu waktu Gubernur Papua Bapak Almarhum Lukas Enembe terapkan di Provinsi Papua secara keseluruhan keseluruhan sebelum terjadi pembakaran itu baik itu sangat menolong orang Papua yang harus diaktifkan kembali dan menjadi catatan penting sekali dari sekian banyak rekomendasi yang tadi disampaikan oleh peserta dalam penjaringan aspirasi. Dan salah satu lagi yaitu masalah tentang HIV AIDS, ini penting juga bahwa orang Papua hari ini banyak yang terpopuler HIV AIDS. Dengan teorinya yang disampaikan adalah teori gunung es di permukaan ini kecil tetapi di bawah banyak yang tidak terekam sehingga komisi HIV AIDS di tingkat provinsi itu juga bisa diaktifkan kembali supaya orang yang tertular bisa diobati untuk dia punya angka hidup itu bisa panjang. Setelah kita penjaringan aspirasi ini, nanti kemudian di sebuah rekomendasi yang nanti kita akan sampaikan dalam pembukaan masa sidang di awal tahun."