Foto : -

Klansina Duwiri bertemu masyarakat Saireri yang berdomisili di Kampung Yamara, Kampung Yuskun dan Kampung Efra Tami.

Anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) Pokja Perempuan Klansina Irene Duwiri melaksanakan kegiatan Penjaringan Aspirasi dengan tema kualitas dan aksesibilitas pelayanan bagi Orang Asli Papua di PIR V pada wilayah Kabupaten Keerom (12/12/2025). Dalam Penjaringan Aspirasi ini banyak hal yang disampaikan oleh masyarakat terkait dengan pelayanan kesehatan, infrastruktur, ketersediaan peralatan medis yang kurang serta sumber daya manusia yang minim sehingga banyak pasien Orang Asli Papua (OAP) menjadi korban dan kartu BPJS tidak menjamin OAP secara baik. Sehingga diharapkan kepada pemerintah agar berlakukan kembali Kartu Papua Sehat (KPS) yang pernah ada.

Klansina bertemu langsung masyarakat Saireri yang berdomisili di Kampung Yamara, Kampung Yuskun dan Kampung Efra Tami. Dari hasil bertemu bersama masyarakat ada 11 poin yang dihasilkan menjadi rekomendasi untuk di dorong kepada pemerintah melalui MRP, antara lain :

1. Tenaga Medis yang selalu tidak ada di Pustu dan Puskesmas.
2. Pelayanan di RSUD Swakarsa belum memadai, baik para dokter dan tenaga medis.
3. Pasien dipersulit dalam mengurus surat rujukan.
4. BPJS ketika tidak digunakan selama tiga bulan, dan ketika pasien mau gunakan dibulan ke empat tidak diaktifkan.
5. Tenaga medis harus tugas belajar (Sumber Daya Manusia) harus di bangun dengan cara sekolah/tugas belajar.
6. Rumah layak bagi tenaga medis.
7. Aktifkan kembali Kartu Papua Sehat (KPS).
8. Kampung Yuskun tidak ada Pustu, untuk itu kami meminta agar ada Pustu, petugas dan obat-obatan, karena selama ini kami berobat di apotik.
9. Disetiap puskesmas harus ada mobil ambulans.
10. Penerimaan calon pegawai negeri sipil dan PPPK harus memperhatikan OAP.
11. Pendidikan gratis baik di SD, SMP dan SMA.


Share :