Categories Berita

Bertemu Kepala Poltekbang Jayapura, Tim Afirmasi MRP Dapat Kuota 100 Siswa OAP

Wakil ketua tim pansus afirmasi MRP Orpa Anari, – Humas MRP

JAYAPURA, MRP – Tim Pansus Afirmasi MRP melakukan pertemuan dengan Kementrian Perhubungan yang dihadiri perwakilan Poltekbang Jayapura Yani Yudha Wirawan guna memastikan penerimaan kuato afirmasi peserta didik orang asli Papua untuk menempuh pendidikan di Poltekbang Jayapura.

Wakil ketua tim pansus afirmasi MRP Orpa Anari, menjelaskan petemuan tim afirmasi dengan Poltekbang guna mengecek kuota afirmasi bagi siwa-siswi OAP.

“Dari hasil pertemuan tadi, Poltekbang sudah siapkan 100 kuota afirmasi untuk putra-putri OAP untuk melanjutkan pendidikan sekolah kedinasan di Poltekbang. Mereka akan di terima dan akan mengikuti berbagai tahapan,” kata Orpa.

Kata Orpa, melalui lembaga MRP ini tim pansus afirmasi menyampaikan himbauan kepada seluruh masyarakat di 28 kabupaten/kota di Papua yang anaknya berminat masuk di sekolah kedinasan perhubungan udara dan laut bisa mendaftar ke Poltekbang Jayapura.

“Siswa-siswi yang punya minat dan bakat untuk bekerja di perhubungan bisa mendaftar ke Poltekbang. Sebegai lembaga kultural Orang Asli Papua MRP akan terus berupaya untuk menghubungan sekolah-sekolah kedinasan yang ada selain IPDN dan Polisi Noken,” ujarnya.

Ia juga menambahkan sekolah kedinasan yang ada kurang lebih delapan sekolah namun yang diketahui di Papua hanya IPDN, dan Polisi Noken namun ada PKN STAN (Politeknik Keuangan Negara STAN), IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri), STSN (Sekolah Tinggi Sandi Negara), POLTEKIP (Politeknik Pemasyarakatan) dan POLTEKIM (Politeknik Imigrasi), STIN (Sekolah Tinggi Intelijen Negara), Politeknik Statistika STIS (Sekolah Tinggi Ilmu Statistik), STMKG (Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika), dan Sekolah Tinggi, Poltek, dan Akademi Kemenhub.

“Dari 8 sekolah kedinasan ini setelah lulus bisa jadi CPNS,” katanya.

HUMAS MRP

Read More
Categories Berita

Pansus  Afirmasi MRP: SMK NEGERI 5 Penerbangan Sentani Butuh Perhatian Pemerintah Provinsi Papua

Tim Pansus Afirmasi MRP saat melihat hanggar pesawat milik SMK 5 Penerbangan Sentani, kabupaten Jayapura, Papua. – Humas MRP

JAYAPURA, MRP – Melalui kunjungan tim Pansus Afirmasi MRP di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 5 Penerbangan Waibu Sentani banyak menemukan kendala yang di hadapi pihak sekolah maupun siswa dalam mendukung proses belajar mengajar mereka.

Edison Tanati, ketua Pansus Afrimasi MRP mengatakan kungjungan mereka ingin melihat secara langsung proses belajar mengajar dari SMK Negeri 5 Penerbangan di kabupaten Jayapura
menindaklanjuti hasil pertemuan dengan pansus Afirmasi MRP dengan kepala sekolah SMK Penerbangan pada Minggu kemarin.

“Setelah kami melihat sangat luar biasa, anak-anak kami yang sekolah di SMK ini dari berbagai daerah di lima wilayah adat di provinsi Papua, dan di tempat ini kami melihat langsung fasilitas yang ada, namun belum sepenuhnya memadai seperti yang diharapkan,” kata Tanati.

MRP juga menyampaikan terima kasih kepada kepala sekolah dan jajarannya yang telah berusaha semaksimal mungkin dengan fasilitas yang ada saat ini dan telah mendidik anak-anak kami sehingga anak-anak kami juga tidak kalah bersaing dan berprestasi di luar setelah mereka tamat dari SMK Negeri 5 Penerbangan.

“Untuk tindak lanjuti kenjugan kami, besok Pansus Afirmasi akan bertemu dengan kepala BPSDM Provinsi Papua, kepala BKD provinsi Papua, dan kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah provinsi Papua untuk membicarakan persoalan yang di hadapi sekolah ini dan pada intinya sekolah ini harus ditunjang dengan fasilitas yang lain seperti asrama, hangar pesawat, simulator pesawat dan laboratorium khusus untuk mereka punya fasilitas simulasi penerbangan,” kata Tanati.

SMK Negeri 5 Penerbangan adalah sekolah dengan ilmu pasti sehingga sekolah ini juga harus dilengkapi dengan faslitas yang memadai pula, dan pola pembinaan yang baik kepada para siswa sehingga mereka bisa menerima pendidikan dari guru dengan baik. Dan kedepan mereka ini harapan Papua.

Orpa Anari, wakil ketua Pansus Afirmasi MRP menambahkan banyak anggaran di salurkan melalui Otsus namun pelaksanaan di lapangan nihil, terutama kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan
ekonomi kerakyatan karena tidak ada pengawasan yang serius oleh pemerintah.

“Di pendidikan banyak dana yang diturunkan namun sekolah dengan ilmu pasti seperti penerbangan ini minim sekali fasilitas penunjang belajar di sekolah, sehingga persoalan ini
menjadi masukan untuk MRP secara mekanisme dan kelembagaan akan melaporkan kepada pemerintah provinsi Papua untuk lebih perketak dalam pengunaan dan pengangaran dalam setiap bidang yaitukesehatan, pendidikan, infrastruktur dan ekonomi kerakyatan,” katanya.

Sekolah SMK negeri 5 Penerbangan ini harus jadi perhatian pemerintah supaya kita tidak mengirim siswa-siswi ke luar negeri maupun luar Papua namun meningkatkan yang sudah ada di Papua dengan melengkapi fasilitas yang kurang di setiap sekolah agar semua yang berkaitan dengan pendidikan ilmu pasti itu semua bisa di akses di Papua.

Budi Riyanto, kepala sekolah SMK Negeri 5 Penerbangan Sentani berharap menjadi perhatian lebih oleh lembaga MRP dengan keberadaan sekolah penerbangan di Jayapura ini, karena banyak kendala yang di hadapi oleh pihak sekolah maupun siswa.

“Banyak kendala di kami terutama peralatan yang masih sangat kurang, ditambah lagi dengan transportasi yang menjadi kendala buat anak-anak kami sehingga kami mengusulkan untuk berpola asrama sehingga anak-anak bisa fokus belajar di sekolah ini,” katanya.

Dan Sekolah berharap juga MRP untuk menyampaikan ke pemerintah untuk memberikan perhatian lebih terhadap SMK Negeri 5 Penerbangan karena yang ada di sekolah Penerbangan sampai saat ini 60 persen siswa orang asli Papua dan 40 persen siswa non Papua. (*)

 

Sumber: Suara Papua

 

Read More
Categories Berita

Utamakan Kuota Afirmasi bagi OAP, MRP Datangi Empat Sekolah Ini

Tim Pansus Afirmasi MRP saat melihat hanggar pesawat milik SMK 5 Penerbangan Sentani, kabupaten Jayapura, Papua. – Humas MRP

JAYAPURA, MRP – Menyadari pentingnya keberpihakan bagi orang asli Papua di bidang pendidikan, Majelis Rakyat Papua (MRP) terus mendorong sejumlah sekolah memprioritaskan anak-anak Papua. Pekan kemarin empat sekolah yang ada di Jayapura dikunjungi Pansus Afirmasi MRP untuk melihat langsung kondisi dan mendengar keluhan dari para guru.

Empat sekolah itu antara lain Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 5 Penerbangan Waibu Sentani, Sekolah Menengah Atas Negeri Keberbakatan Olahraga (SMANKOR) Jayapura, IPDN Jayapura, dan Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Dok IX Jayapura.

Edison Tanati, ketua Pansus Afirmasi MRP, mengatakan, kunjungan ini tindak lanjut dari hasil pertemuan dengan Badan Pengelola Sumber Daya Manusia (BPSDM) provinsi Papua untuk meninjau langsung lokasi sekolah yang berfokus menyiapkan SDM Papua.

“Empat sekolah yang kami kunjungi dengan tujuan melihat langsung kendala yang dihadapi pihak sekolah maupun siswa terutama siswa orang asli Papua di bidang ilmu pasti baik penerbangan, IPDN maupun atlet yang mana minim fasilitas dalam menunjang proses pembelajarannya,” kata Edison.

Dalam kunjungan itu sudah melihat langsung berapa banyak siswa orang asli Papua yang ikut pendidikan. Itu menjadi catatan Pansus Afirmasi untuk dilaporkan ke pimpinan lembaga dan pemerintah provinsi Papua untuk diperhatikan lebih serius SDM Papua yang ada di Papua terutama di Jayapura.

“Selain meminta masukan dari pihak sekolah dan siswa, MRP juga minta agar siswa yang diterima harus utamakan orang asli Papua. Apa yang menjadi kendala bisa didorong dalam kuota afirmasi (kekhususan) terutama di penerbangan, teknisi pesawat, pramugari, pemantau lalu lintas udara di setiap lapangan terbang yang ada di Papua. Setelah selesai harus pekerjakan anak asli daerah dari kuota afirmasi,” jelasnya.

Orpa Anari, wakil ketua Pansus Afirmasi MRP, menambahkan, hasil kunjungan tersebut akan dilaporkan saat pertemuan MRP dengan BPSDM provinsi Papua dan wakil gubernur Papua untuk dapat ditindaklanjuti sebagai program prioritas.

“Kami minta kuota mandiri, juga pemerintah provinsi Papua harus melihat fasilitas pendidikan yang sudah dibangun dan tidak dirawat baik hingga terbengkalai karena tidak diperhatikan. Terutama asrama putra dan putri SMANKOR Buper Waena, ada fasilitas yang belum dilengkapi,” kata Anari.

Anari berharap sejumlah hal yang digumuli para guru dan siswa dapat diperhatikan serius oleh pemerintah provinsi Papua. (*))

 

Sumber: Suara Papua

Read More