Categories Berita

MRP Lakukan Rapat Koordinasi Dengan Dinkes Papua dan Tim Satgas Covid-19 Papua

Rapat Koordinasi MRP bersama Dinkes Papua, dan Tim Satgas Covid-19 Papua – Humas MRP/2021

JAYAPURA, MRP – Majelis Rakyat Papua (MRP) mengelar rapat koordinasi bersama Dinas Kesehatan Provinsi Papua dan Tim Satgas Covid-19 provinsi Papua bertempat di Hotel Horison Kota Jayapura, beberapa waktu lalu. Senin, (2/8/2021).

Dalam rapat Koordinasi tersebut pimpinan dan anggota MRP mempertanyakan penyebab angka kenaikan pasien positif Covid-19 dan banyaknya pasien Covid-19 yang meninggal berturut-turut dalam beberapa Minggu di dua bulan terakhir antara Juni – Juli.

Dr. Robby Kayame dalam kesempatan itu menjelaskan alasan kenaikan angka Covid-19 di sebab oleh arus balik mudik lebaran kemarin, terutama di dua bulan terakhir.

“Sehingga dalam sehari saja pasien yang positif Covid-19 bisa mencapai 300-400 orang dan angka kematian dalam sehari bisa mencapai 5 – 15 orang baik yang meninggal di rumah sakit maupun di rumah,” kata Dr. Kayame.

Penyebab lain, kata Dr. Kayame, kurangnya kesadaran masyarakat akan bahaya dari Covid-19 itu sendiri, serta kurangnya sosialisasi di setiap kabupaten, distrik hingga kampung sehingga angka positif Covid-19 terus naik.

“Peningkatan kasus Covid-19 ini juga disebabkan karena banyak masyarakat yang belum di vaksin sehingga kami anjurkan untuk masyarakat bisa ambil bagian untuk di vaksin, karena vaksin ini tujuannya untuk menambah/menjaga anti body (imun tubuh) agar tidak muda terserang Covid-19,” katanya.

Dr. Robby, juga mengingatkan masyarakat Papua agar tidak mengkonsumsi informasi di media sosial yang tidak benar data dan sumbernya yang nantinya dapat menyesatkan masyarakat dengan informasi bohong (Hoax).

Timotius Murib, ketua Majelis Rakyat Papua dalam Rapat Koordinasi tersebut meminta Dinas Kesehatan Provinsi Papua dan Tim Satgas Covid-19 Provinsi Papua terus melakukan sosialisasi dan perketat PPKM guna menurunkan angka Covid-19 yang terus meningkat di provinsi Papua ini.

“MRP berharap Dinas Kesehatan dan Tim Satgas Covid-19 segera gencar lakukan sosialisasi kepada masyarakat akan bahaya Covid-19 yang terus memakan korban jiwa di Papua, perlu juga lakukan sosialisasi juga terkait Vaksin ini kepada masyarakat agar mereka paham baik dan bisa di terima,” kata Murib.

Dia menegaskan masyarakat Papua saat ini lagi trauma dengan informasi di media sosial tentang kematian orang karena di vaksin banyak beredar sehingga membuat mereka takut untuk di vaksin hingga kami berharap lakukan sosialisasi, beri pemahaman baik agar diterima di masyarakat. (*)

 

Humas MRP

Read More
Categories Berita

MRP minta Pemda di Papua bagikan masker untuk cegah penularan lokal virus korona

Foto ilustrasi, masker pelindung. – pixabay.com

JAYAPURA, MRP – Anggota Majelis Rakyat Papua atau MRP, Nikolaus Degey mengatakan pencegahan penularan virus korona di Papua tidak cukup dilakukan dengan penutupan akses angkutan penumpang menuju Papua. Degey meminta Pemerintah Provinsi Papua maupun pemerintah kabupaten/kota di Papua membagikan masker, demi menurunkan risiko penularan lokal yang telah terjadi di Papua.

Nikolaus Degey mengkhawatirkan penularan lokal virus korona di Papua telah terjadi, ditularkan oleh orang yang tidak sadar telah terinfeksi korona, dan menularkannya lagi kepada orang lain. “[Pemerintah daerah di Papua harus] perhatikan juga penyebaran [atau penularan] virus [secara] lokal di Papua,” kata Degey kepada jurnalis Jubi di Jayapura pada Senin (13/4/2020).

Ia menyatakan risiko terjadinya penularan lokal di Papua tinggi, membuat bisa terjadi lebih banyak kasus orang terpapar virus korona. Tingginya risiko penularan itu disebabkan masih banyaknya masyarakat yang masih berlalu-lalang, masih kumpul-kumpul, dan keluar-masuk toko tanpa menggunakan alat pelindungi diri seperti masker.

Degey menilai situasi itu sangat mengkhawatirkan. “Untuk itu, saya minta, selain membagikan sembako, Pemerintah Provinsi Papua dan pemerintah kabupaten/kota di Papua juga membagikan masker dan sabun gratis kepada seluruh rakyat Papua,” kata Degey.

Degey menyatkaan pembagian masker dan sabun sangat penting untuk memutus rantai penularan lokal virus korona di Papua. Tanpa adanya pembagian masker dan sabun, Degey tidak yakin masyarakat akan disiplin menjaga jarak antarorang, atau mencuci tangan usai melakukan perjalanan keluar rumah.

“Kalau itu yang terjadi, percuma pemerintah menutup akses penumpang ke Papua. Karena sama saja, rakyat Papua akan terkapar dengan virus,” kata Degey dengan serius.

Salah satu warga Abepura, Kota Jayapura, Wenelok Wantik mengatakan warga secara serius berusaha mengikuti anjuran pemerintah tentang pembatasan sosial. Akan tetapi, masyarakat tidak memiliki kemampuan untuk mengikuti anjuran yang lebih rinci, misalnya memakai masker saat keluar rumah. Hal itu terjadi karena masyarakat kesulitan untuk mencari masker di pasaran.

Wantik mendukung apabila pemerintah bisa membantu masyarakat dengan membagikan masker. “Kita dengar semua anjuran, cuci tangan, pakai masker. Akan tetapi, masker yang aman tidak tersedia di apotek. [Kalaupun kami] mau beli di jalan pun menjadi sulit,” keluh Wantik.(*)

Sumber: Jubi.co.id

Read More

Categories Berita

Anggota MRP bantu bahan makanan ke asrama mahasiswa dan panti asuhan

Siska Abugau menyerahkan bantuan di Panti Asuhan Polomo Sentani di Kabupaten Jayapura. Bantuan diterima langsung pembina Asrama Polomo, Pastor Eddy Doga OFM – Jubi/dok pribadi

JAYAPURA, MRP – Wakil Ketua Pokja Perempuan Majelis Rakyat Papua (MRP), Siska Abugau, memberikan bantuan bahan makanan (bama) untuk tiga asrama mahasiswa dan satu panti asuhan. Ketiganya dalah asrama mahasiswa dan mahasiswi Kabupaten Mimika, asrama mahasiswa Kabupaten Intan Jaya di Kota Jayapura, dan Panti Asuhan Polomo di Sentani, Kabupaten Jayapura.

Abugau mengatakan bantuan ini wujud kerja sama dirinya sebagai wakil masyarakat di MRP untuk mengajak masyarakat mencegah penyebaran virus Corona dengan tinggal di rumah. Tinggal di rumah dalam rangka melindunggi diri dan sesama dari ancaman virus yang datang tidak bisa diduga ini.

“Dari tiga tempat ini, tujuan utama hanya satu yakni hati-hati dan tetap dalam rumah, berdoa dan bertobat dari kebiasaan yang tidak menguntungkan diri sendiri, orang lain, dan masa depan serta sayangi diri dan orang lain,” ungkap Abugau usai menyerahkan bantuan di Asrama Mimika di Kota Jayapura, Kamis (2/4/2020).

Abugau berharap bahan makanan yang diserahkanya bisa memenuhi kebuhan penghuni asrama selama pembatasan sosial dilakukan. Walupun tidak cukup tetapi bahan makanan yang sedikit itu bisa dimasak bersama, duduk bersama, makan bersama dalam keprihatinan bersama sebagai satu komunitas bersama.

“Bantuan bahan makanan, biar tinggal di asrama masak dan makan bersama sebagai satu keluarga,” ungkapnya kepada Jubi usai menyerahkan bantuan.

Ketua Asrama Mimika, Francis Omega Kogoya,  yang menerima bantuan itu mengatakan bantuan bahan makanan itu sangat mengatasi kebutuhan 100 mahasiswa dan mahasiswi Kabupaten Mimika. Mahasiswa putra berjumlah 50 orang dan putri 52 orang.

“Bantuan yang Ibu berikan sudah luar biasa. Bantuan sudah cukup. Bantuan siap dipakai untuk ssrama putri dan putra,” ungkapnya.

Kata dia, bantuan itu lebih dari cukup selama pembatasan sosial diberlakukan.

“Kami ini mau pergi tidak bisa, ke keluarga takut, mereka ada anak isteri, sementara ini dibatasi jadi kami semua di asrama,” ungkapnya. (*)

 

Sumber: Jubi.co.id

Read More