Categories Berita

MRP: Aparat Tidak Perlu Berlebihan Batasi Mama Papua Jual Noken Motif BK

Foto ilustrasi, gelang bermotif Bintang Kejora. – Jubi/Yance Wenda

JAYAPURA, MRP – Anggota Kelompok Kerja Perempuan, Majelis Rakyat Papua atau MRP, Orpa Nari menyatakan aparat keamanan tidak perlu berlebihan membatasi Mama-mama Papua yang menjual aksesori bermotif Bintang Kejora di sekitar arena Pekan Olahraga Nasional atau PON XX Papua. Nari menyatakan aparat keamanan tidak perlu takut dengan motif Bintang Kejora.

Nari menyatakan larangan bagi Mama Papua menjual aksesori bermoOrtif Bintang Kejora terjadi karena perspektif pengambil kebijakan di Jakarta yang menganggap motif itu bertentangan dengan kepentingan negara.

“Mama-mama menganyam noken atau pernak-pernik bercorak simbol yang bertentangan dengan negara Indonesia ini, itu pandangan orang Jakarta terhadap orang Papua,” kata Nari kepada Jubi, Selasa (5/10/2021).

Nari mengingatkan bahwa sejak lama Mama-mama Papua membuat noken dengan beragam motif. Jika kini Mama-mama Papua menjual noken dengan berbagai motif, termasuk motif Bintang Kejora, itu tidak ada kaitannya dengan penyelenggaraaan PON.

“Aksesori yang bermotif Bintang Kejora itu sudah biasa dibuat oleh mereka, dan itu hal yang biasa. Apa yang mereka lakukan bukan karena paksaan, namun itu  ideologi [yang] tidak bisa dilupakan dan dilepaskan, karena itu jati diri sebagai orang Papua,” jelasnya.

Menurutnya, para Mama Papua membuat noken dengan beragam motif demi mencukupi kebutuhan hidup keluarga mereka, dan tidak lebih dari itu.

“Mereka lakukan itu, itu mata pencaharian [mereka]. Dari hasil rajutan mereka, untuk hidupi keluarga. Itu sudah tertanam dalam hati semua orang Papua,” ujar Nari.

Ketua MRP, Timotius Murib  mengatakan ia juga mendapat informasi bahwa ada larangan bagi warga yang mengenakan aksesori bermotif Bintang Kejora memasuki Stadion Lukas Enembe.

“Ada masyarakat yang pakai gelang atau baju bercorak Bintang Kejora [dilarang] menjadi suporter atau masuk menonton [pertandingan atau perlombaan PON] Aksesori bermotif Bintang Kejora itu sudah biasa. Bukan hanya orang asli Papua saja yang pakai,” kata Murib.

Murib berharap aparat keamanan tidak bereaksi berlebihan atas fenomena itu.

“Jangan sampai berlebihan, karena itu hanya aksesori saja. PON XX Papua itu bukan ajang tahunan, butuh waktu yang lama untuk diulang kembali di atas Tanah Papua. Mari kita sukseskan PON dengan suasana yang baik,” kata Murib. (*)

Sumber: JUBI

Read More