Categories Berita

Refleksi HUT Ke-17 MRP, Timotius Murib: Kembalikan Fungsi Majelis Rakyat Papua

JAYAPURA, MRP – Majelis Rakyat Papua (MRP) menggelar syukuran dan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-17 yang dibarengi perayaan hari budaya yang jatuh pada 31 Oktober 2022.

Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP), Timotius Murib mengatakan, peringatan ulang tahun tidak sekadar upacara. Tetapi lebih merupakan refleksi tentang pelaksanaan tugas dan fungsi Majelis Rakyat Papua (MRP).

“Tentu saja dalam rangka perlindungan hak-hak dasar Orang Asli Papua (OAP) dan sebagai mitra Pemerintah Daerah demi kemajuan masyarakat,” kata Timotius kepada wartawan, Senin (31/10/2022) di Kotaraja.

Lebih lanjut dia menjelaskan, hal itu sebagaimana yang diamanatkan dalam UU Otonomi Khusus (Otsus).

Karena dalam rangka pelaksanaan Otonomi Khusus Papua maka dibentuk Majelis Rakyat Papua yang berfungsi melindungi hak-hak masyarakat adat Papua.

“Selama ini telah dilaksanakan MRP bersama Pemerintah Provinsi dan DPRP dalam pelaksanaan pembangunan di Papua, sekaligus upaya peningkatan taraf hidup dan kemajuan Orang Asli Papua secara bermartabat dan berkemanusiaan,” ujarnya.

Lebih lanjut kata Timotius, Itulah sebabnya pada HUT Ke-17 MRP ini dilaksanakan dengan Tema Selamatkan Manusia dan Tanah Papua Melalui Upaya Pelestarian Budaya Papua.

“Melalui Hari Budaya Papua Kita Tingkatkan Kesatuan Dalam Keberagaman Suku, Adat dan Budaya di Tanah Papua”.

Kata Timotius, peringatan hari budaya Papua sekaligus HUT Ke-17 MRP ini memang dilaksanakan secara sederhana melalui Ibadah ucapan syukur.

“MRP dalam kehadirannya bersama dengan Pemerintah Provinsi dan DPRP berupaya melakukan langkah-langkah kebijakan demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Papua khusunya Orang Asli Papua dalam berbagai konteksnya,” ujarnya.

Ia menambahkan, salah satu di antaranya adalah upaya untuk meningkatkan besaran penerimaan khusus dari Dana Alokasi Umum (DAU) yang kita kenal dengan sebutan Dana Otonomi Khusus yang semula 2 persen dari DAU Nasional menjadi 2,25 persen.

“Dalam perlindungan hak-hak Orang Asli Papua (OAP) dalam berbagai sektor kehidupan, termasuk dalam rekrutmen tenaga kerja, MRP membentuk Panitia Khusus Afirmasi dalam hal ini antara lain dalam rekrutmen anggota kepolisian dan TNI termasuk pendidikan kedinasan, yakni IPDN dan pendidikan kedinasan lainnya, Serta penegakkan HAM dan penyelesaian pelanggaran HAM atau upaya penanganan kasus kekerasan yang terjadi di Papua khususnya di daerah Pegunungan Tengah,” katanya.

Menurutbya, Ini beberapa hal di antara upaya-upaya yang dilakukan oleh MRP selama ini dalam rangka pemenuhan hak-hak dasar dan hak asasi orang asli Papua. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *