Categories Berita

Menyuarahkan Perdamaian Dunia Melalui Generasi Muda Papua

Foto Bersama anggota MRP Pokja Perempuan Lenora Wonateroi bersama pemuda Saireri usai kegiatan sosialisasi – (Humas – MRP)

JAYAPURA, MRP – Membangun Kesadaran generasi muda tentang tentang pentingnya pelanggaran HAM masa lalu dan mendorong regulasi pemulihan, Pokja Perempuan MRP bermitra dengan Jaringan Kerja HAM Perempua Papua Tiki melakukan pendampingan kepada pemuda Saireri berdomisili di kota Jayapura.

 Lenora Wonateroi, anggota MRP Pokja Perempuan usai kegiatan mengatakan MRP merupakan lembaga kulture yang menyuarahkan hak-hak orang Papua, terutama menjelang kampanye 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan terus menyuarahkan perdamaian bagi hak-hak dasar perempuan dan juga kepada generasi muda di Papua.

“Secara khusus hari ini MRP bermitra dengan Jaringan kerja HAM Perempuan Papua Tiki berbicara tentang membangun kesadaran generasi muda Papua tentang pentingnya melihat masalah pelangaran HAM masa lalu dan mendorong regulasi bagi generasi muda,” katanya.

MRP melihat situasi ini karena banyak generasi muda di masa lalu juga mengalami luka batin terjadi akibat kehidupan yang tidak diperhatikan dengan baik oleh lembaga terkait terutama individu generasi muda yang terabaikan akibat tidak adanya kerukunan.

“Terutama anak-anak yang kehilangan kasih sayang dari orang tua akibat perceraian dan anak-anak lahir akibat tidakan kekeraan sehingga hari ini kami memberikan pembinaan dan sosialisasi bahkan selanjutnya konseling kepada generasi muda Papua,” katanya.

Lanjutnya dengan adanya pembinaan dan sosialisasi seperti ini terhadap generasi tentang pentingnya pelanggaran HAM masa lalu dan mendorong regulasi pemulihan sehinggga melalui regulasi pemulihan tersebut ada keberpihakan kepada hak-hak generasi muda yang kehilangan hak hidup, hak pendidikan serta hak pekerjaaan.

“Akibat dampak dari itu membawa generasi muda mengalami banyak persoalan sehingga terjerumus ke hal yang tidak diinginkan terutama Miras dan Narkoba,” katanya.

MRP juga berharap ada keberpihakan Pemerintah terhadap generasi muda Papua sebagai anak bangsa sehingga mereka bisa berperan aktif dapat memulihkan keadaan mereka menjadi mandiri dan sejahtera di atas tanah Papua. (*)

Read More
Categories Berita

Koalisi BEM USTJ dan Uncen Serahkan Hasil Kajian Otsus ke MRP

Bertemu MRP, Koalisi BEM USTJ dan Uncen Serahkan hasil kajian ilmiah tentang Otsus di Papua – (Agus Pabika – SP)

JAYAPURA, MRP – Koalisi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ) dan Universitas Cenderawasih bertemu Majelis Rakyat Papua (MRP) guna menyerahkan hasil kajian ilmiah mahasiswa Papua terkait efektifitas Otsus selama 20 tahun di tanah Papua.

Pertemuan tersebut berlangsung di ruang rapat kantor MRP, Senin (14/12/2020), di terima oleh Yoel Mulait ketua pokja Agama mewakili pimpinan lembaga MRP dan Andy Goo staf ahli MRP .

Yops Itlay ketua BEM Uncen saat menyerahkan hasil kajian ilmiah tentang Otsus mengatakan berdasarkan dengan kajian mahasiswa dengan judul pengaruh Otsus terhadap kesejahteraan orang asli Papua.

“Dari hasil kajian ilmiah ini kami sudah mengunakan beberapa metode untuk bagaimana melihat aspirasi atau keinginan rakyat terkait Otsus ini seperti apa,” kata Yops.

Dirinya juga menyimpulkan dari semua akumilasi dari para pihak-pihak baik mahasiswa maupun para dosen mengatakan bahwa Otonomi Khusus (Otsus) itu sudah gagal di tanah Papua.

“Kami mahasiswa juga mengambil kesimpulan bahwa Otsus ini tidak perlu dilanjutkan lagi, kembalikan kepada rakyat apa yang rakyat inginkan lanjut atau tidaknya Otsus ini,” katanya.

Yoel Mulait ketua Pokja Agama MRP mengatakan hasil kajian ilmiah yang di berikan mahasiswa melalui BEM USTJ dan Uncen ini akan ditindaklanjuti oleh MRP sesuai dengan mekanisme yang ada di lembaga ini.

“Terima kasih kepada mahasiswa yang sudah hadir dan menyerahkan hasil kajian ilmiah secara intelektual kepada lembaga MRP untuk bisa menjadi bahan masukan dalam proses evaluasi Otsus di Papua,” katanya. (*)

Sumber: Suara Papua 

Read More