Categories Berita

MRP Evaluasi Penggunaan Fasilitas Kredit Dan Asuransi Bagi Anggotanya

Majelis Rakyat Papua atau MRP melalui Panitia Urusan Rumah Tangga atau PURT MRP melakukan pertemuan internal pimpinan MRP dan Ketua Pokja dengan Perwakilan Prudential dan Bank Papua – Dok Humas MRP

JAYAPURA, MRP – Majelis Rakyat Papua (MRP) melalui Panitia Urusan Rumah Tangga atau PURT MRP melakukan pertemuan internal pimpinan MRP dan Ketua Kelompok Kerja untuk mengevaluasi fasilitas kredit dan asuransi bagi anggota MRP selama empat tahun anggaran. Pertemuan itu dilaksanakan di Kota Jayapura pada 18 – 19 Oktober 2021.

Hal itu dinyatakan Ketua MRP, Timotius Murib di Kota Jayapura, Selasa (19/10/2021).

“Selama dua hari, kami bahas asuransi dan kredit yang dilakukan anggota MRP di Bank Papua. Setelah empat tahun terakhir, kami beri apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada Sekretariat MRP [karena] luar biasa mengawal anggaran MRP,” kata Murib.

Murib menyatakan pada tahun anggaran 2018 masih ditemukan adanya utang anggota MRP kepada lembaga.

“Tahun 2018, ada pemeriksaan, kami dinyatakan ada utang anggota, diberi tanggung bawah kepada anggota [untuk] menyelesaikan utang tersebut. Tahun 2020 dan 2021, sudah tidak ada lagi utang,” ucapnya.

Rapat itu juga mengevaluasi fasilitas pembiayaan asuransi Prudential bagi para anggota MRP. Ketua PURT MRP, Adolof Kogoya menyatakan dalam rapat itu Bank Papua juga menjelaskan sejumlah fasilitas kredit yang bisa dimanfaatkan anggota MRP.

“Bank Papua menjelaskan kredit, dan di mana ada anggota yang memberitahu kalau [pengajuan] kreditnya ada kendala. Setelah Bank Papua jelaskan, baru kami paham. Pihak bank juga akan membantu anggota,” kata Kogoya. (*)

Humas MRP

Read More
Categories Berita

Proses Sengketa UU Otsus di MK Harus Didukung Semua Pimpinan dan anggota MRP-MRPB

Foto bersama pimpinan lembaga dan anggota MRP usai menutup kegiatan Rapat Panmus MRP di Kotaraja, Abepura – Humas MRP

JAYAPURA, MRP – Rapat Panitia Musyawarah Majelis Rakyat Papua (MRP) yang berlangsung, Jumat (9/7/2021) tersebut membahas beberapa agenda terkait dengan situasi yang terjadi di tanah Papua khususnya agenda-agenda yang di dorong oleh Majelis Rakyat Papua.

Hal tersebut disampaikan Timotius Murib ketua Majelis Rakyat Papua usai menutup Rapat Panmus MRP pembahasan agenda pleno pembukaan masa sidang ke III Tahun 2021 di Horison hotel Kotaraja, Abepura.

“Pembahasan dalam rapat Panmus ini pertama tentang penetapan pleno pembukaan masa Reses dan kemudian yang berikut tentang satu situasi terkait dengan masalah HAM di tanah Papua,” kata Murib.

Terkait dengan masalah HAM, Murib menjelaskan Panmus mengagendakan untuk pimpinan lembaga dan pimpinan Pokja yaitu Adat, Agama dan Perempuan serta pimpinan alat kelengkapan lainnya untuk menindaklanjuti hasil yang sudah di paparkan dalam rapat Panmus MRP.

“Ada dua agenda yang sangat urgent yang dibicarakan. Pertama terkait dengan MRP melakukan gugatan sengketa kewenangan pasal 77 UU Otsus Papua yang sedang berlangsung di Mahkamah Konstitusi dan kunjungan ke Biak terkait pembangunan satelit dan di Timika dimana lahan masyarakat adat dijadikan lahan kelapa sawit yang akan dikunjungi oleh Pokja Adat MRP,” katanya.

Lanjutnya, pimpinan Pokja dan alat kelengkapan MRP memberikan dukungan penuh kepada tim kerja rancangan perubahan kedua UU Otsus tahun 2001, meskipun demikian masyarakat orang asli Papua dan juga di dalam lembaga (tubuh) anggota MRP juga terjadi kurang pengertian sesama anggota sehingga perlu mendapat dukungan dari MRP-MRPB agar proses ini dapat berjalan baik di Mahkamah Konstitusi.

Sebelumnya dengan pertimbangan pandemi COVID-19, Mahkamah Konstitusi menunda sidang pendahuluan Sengketa Kewenangan Lembaga Negara yang diajukan Majelis Rakyat Papua bersama Majelis Rakyat Papua Barat terkait revisi Undang-undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Papua oleh pemerintah. Di pihak lain, Panitia Khusus Otonomi Khusus Papua DPR RI masih membahas revisi itu, dan belum mengumumkan penundaan pembahasan karena pandemi COVID-19.

Tim Hukum dan Advokasi Majelis Rakyat Papua (MRP) dan Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB) menyatakan MK menunda sidang itu sampai batas waktu yang belum ditentukan. “Penundaan sidang MK [seperti itu] mencederai rasa keadilan orang asli Papua,” kata Tim Hukum dan Advokasi MRP dan MRPB dalam keterangan pers secara daring pada Minggu (4/7/2021).

Humas MRP

Read More