Categories Berita

MRP fasilitasi warga Meepago pulang dengan KM Sabuk Nusantara 81

Pansus Afirmasi Majelis Rakyat Papua (MRP) melakukan kegiatan dalam rangka penyerahan / pengembalian masyarakat Mee Pago akibat lockdown di kota Jayapura, kabupaten Jayapura dan Kabupaten Keerom berjumlah kurang lebih 470 orang. – Humas MRP

JAYAPURA, MRP – Sebagian besar masyarakat dari wilayah adat Meepago yang tertahan di Tanah Tabi akibat pembatasan transportasi antar daerah di Papua [lockdown] akhirnya bisa kembali ke daerahnya menggunakan KM Sabuk Nusantara 81 yang akan diberangkat dari Jayapura pada Kamis (20/8/2020) mendatang. Kepulangan mereka itu difasilitasi Majelis Rakyat Papua melalui Panitia Khusus atau Pansus Afirmasi.

Ketua Tim Pansus Afirmasi Majelis Rakyat Papua (MRP), Edison Tanati menjelaskan, pemberangkatan KM Sabuk Nusantara 81 itu hanya bisa mengakomodir 450. “Kami akan bertolak ke Pelabuhan Nabire untuk mengembalikan masyarakat ke asal mereka masing. Kemari yang mendaftar ke Nabire [ada] 578 [orang],” kata Edison Tanati.

Para pendaftar itu adalah warga asal Wilayah Adat Meepago yang terjebak di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan Kabupaten Keerom, karena ada pembatasan angkutan penumpang dengan kapal laut yang diberlakukan pada masa pandemi Covid-19. Sebelumnya, 741 orang warga itu telah menjalani tes cepat corona di Kota Jayapura pada Sabtu (15/8/2020), dan 578 orang diantaranya mendaftarkan diri untuk ikut menumpang KM Nusantara 81 menuju Nabire.

Kata dia, jumlah itu melebihi tempat tidur kapal Sabuk Nusantara 81. Kapal itu hanya tersedia memuat 450 penumpang sesuai dengan tempat tidur kapal. “Muat kapal 450 tetapi [ada] tim MRP, tambah lagi staf MRP, jadi kita perkirakan yang berangkat 470 yang berangkat ke Nabire,”ungkapnya.

Melihat permintaan yang tinggi namun terbatas kapasitas kapal, sehingga prioritas diberikan bagi mereka yang ikut dalam formasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang telah dinyatakan lulus. Pertimbangan bagi mereka, kata Tanati, terkait waktu pengurusan berkas yang terbatas. “Kita prioritaskan bagi adik-adik yang baru lulus formasi 2018 dari Kabupaten Paniai, Nabire, Deiyai, Dogiyai, dan Intan Jaya,” katanya.

Tanati juga mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah setempat, melalui Badan Kepegawaian Daerah untuk memberikan kelonggaran waktu dalam melengkapi berkas dengan pertimbangan susahnya akses transportasi.

Dalam perjalanan itu, Tim Pansus Afirmasi turut memboyong 10 tim medis dari Provinsi Papua. Kehadiran tim medis tersebut, kata Tanati, juga akan melayani masyarakat umum yang berencana melakukan perjalan baik ke Jayapura bersama tim MRP.

KM Sabuk Nusantara 81 akan bertolak dari Nabire menuju Waropen dan Jayapura pada Sabtu (22/8/2020), dengan membawa warga Meepago yang memiliki keperluan pergi ke Waropen atau Jayapura. “Masyarakat yang mau ikut [akan menjalani] tes cepat [yang dilakukan] tim medis yang kami bawa. Kita utamakan adik-adik [yang sudah] selesai SMA [dan] yang mau melanjutkan studi. Sabtu malam kami bertolak dari Nabire,” kata Tanati.

Anggota MRP dari Wilayah Adat Meepago, Siska Abugau mengatakan pihaknya hanya antar masyarakat sampai di tempat. “Kami antar masyarakat dan balik lagi degan kapal yang sama,” kata Abugau.

Abugau menyatakan pihaknya juga akan melihat penanganan pandemi Covid-19 oleh pemerintah kabupaten di wilayah adat Meepago. “Ya kita harus urus masyarakat kita yang mau pulang, dan adik-adik yang mau kuliah. Kalau tidak, siapa yang mau urus dalam situasi [pandemi] begini,” kata Abugau.(*)

 

Sumber: Jubi.co.id

 

Read More