Categories Berita

Jaring Aspirasi di Kabupaten Jayapura, MRP Diminta Fasilitasi Stand Khusus Untuk Mama Papua di PON

 

Jaring Aspirasi Masyarakat Asli Papua, Anggota MRP Pokja Perempuan Orpa Nari, melakukan reses bersama seluruh pimpinan organisasi perempuan asli Papua dan perempuan Nusantara di kabupaten Jayapura yang tergabung dalam Gabungan Organisasi Wanita kabupaten Jayapura, pada Sabtu, (25/9/2021) – Humas MRP

SENTANI, MRP – Jaring Aspirasi Masyarakat Asli Papua, Anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) Pokja Perempuan Orpa Nari, S. I. Kom, melakukan reses bersama seluruh pimpinan organisasi perempuan asli Papua dan perempuan Nusantara di kabupaten Jayapura yang tergabung dalam Gabungan Organisasi Wanita (GOW) kabupaten Jayapura, pada Sabtu, (25/9/2021), kemarin.

Dalam menjaring aspirasi masyarakat asli Papua khususnya perempuan asli Papua dalam keterlibatan mereka di ivent PON, pengurus dan anggota organisasi perempuan yang ada di kabupaten Jayapura mengeluh karena 100 UKM tidak dilibatkan dalam ivent PON oleh Panitia BP PON XX Papua.

Hal tersebut disampaikan Orpa Nari, S. I. Kom, anggota Pokja Perempuan MRP usai melakukan Reses bersama Gabungan Organisasi Wanita (GOW) kabupaten Jayapura, kemarin.

“Kami mendengarkan langsung dari kelompok-kelompok perempuan bawah banyak hal yang di siapkan dalam rangka persiapan PON, ada 100 UKM yang tergantung dalam kelompok kerajinan dan sovenir yang sudah mengikuti tahapan persyaratan oleh BP PON provinsi dan kabupaten untuk terlibat memasarkan hasil kerajinan tangan mereka namun sampai saat ini kenyataan yang kami lihat UMK-UKM ini tidak dilibatkan dan di tempatkan pada stand-stand yang di sediakan di setiap venue yang ada di kabupaten Jayapura,” tutur Orpa.

Sehingga, kata Orpa, UKM milik organisasi perempuan ini tidak memiliki tempat untuk mereka pasarkan hasil produksi kerajinan tangan mereka serta sovenir dan cemilan khas Papua khususnya di sekitaran kabupaten Jayapura. Sehingga UKM milik organisasi perempuan dan individu mama-mama asli Papua ini menyarankan kepada lembaga MRP untuk mengakomodir mereka semua dalam satu tempat sentral agar mereka bisa pasarkan.

“Kabupaten-kabupaten lain juga terus berdatangan membawa kerajinan tangan mereka untuk di jual dalam ivent PON namun mereka ini belum mendapat tempat sehingga dalam Reses ini kami meminta kepada pemerintah provinsi Papua dan kabupaten Jayapura serta Panitia PON agar bisa menyiapkan tempat yang baik supaya mama-mama ini bisa ambil bagian untuk mendapat pemasukan dari ivent PON ini,” kata Orpa.

Mama-mama UKM dan pengerajin juga menyarankan kepada Lembaga Majelis Rakyat Papua untuk menyiapkan tempat yang khusus untuk mama-mama ini diakomodir supaya bisa mendapat bagian dalam ivent PON ini.

“Dalam reses ini juga dapat kami sampaikan bahwa dalam rangka upaya memproteksi hak-hak dasar orang asli Papua terutama mama-mama Papua, yang sudah menyiapkan sovenir, kerajinan tangan dan cerminan khas Papua dalam di akomodir dalam satu tempat agar mereka juga bisa dapat uang dan kesempatan dalam ivent PON ini khususnya sukses ekonomi, karena hampir 95 persen dalam kehidupan keluarga di Papua pencari nafkah adalah nama-nama sehingga aspirasi yang di sampaikan ini dapat diperhatikan oleh BP PON agar mereka semua di akomodir dalam tiap klaster masing-masing di kabupaten/kota Jayapura,” tegasnya.

Sementara itu, Elies Yantewo, mewakili tokoh perempuan kabupaten Jayapura wilayah Lembah Grime dalam reses tersebut meminta Majelis Rakyat Papua untuk memfasilitasi mama-mama Papua dari 5 wilayah adat yang tidak terakomodir di stand yang siapkan oleh BP PON.

“Hampir sebagian besar UMKM milik perempuan dan hasil kerajinan tangan dari mama-mama yang datang dari daerah belum mendapat tempat untuk mereka pasarkan hasil kerajinan tangan mereka, semoga mereka ini dapat di akomodir di satu tempat yang layak untuk mereka jualan,” tuturnya. (*)

Humas MRP

Read More