Categories Berita

MRP Minta Pemprov Perbaiki Asrama Mahasiswa Papua di Tomohon

Wakil Ketua I MRP, Yoel Luiz Mulait, menyerahkan bantuan kepada mahasiswa Papua di Asrama Mahasiswa Papua Kamasan VIII Tomohon, Senin (23/08/2021). – IST

JAYAPURA, MRP – Wakil Ketua I Majelis Rakyat Papua atau MRP, Yoel Luiz Mulait meminta Pemerintah Provinsi Papua segera membangun kembali Asrama Mahasiswa Papua Kamasan VIII di Tomohon, Sulawesi Utara, yang terbakar pada 2019 silam. Permintaan itu disampaikan Mulait pada Selasa (24/8/2021), seusai mengunjungi asrama itu.

Mulait menjelaskan ia telah mengunjungi  Asrama Mahasiswa Papua Kamasan VIII di Tomohon pada Senin (23/8/2021). Mulait menyatakan dalam kunjungan kerja ke Sulawesi Utara itu ia bertemu para mahasiswa asal Papua yang tengah berkuliah di Manado, Tomohon, dan Tondano, dan mendengarkan berbagai keluhan mereka.

“MRP meminta Pemerintah Provinsi Papua segera membangun Asrama Kamasan VIII Tomohon yang terbakar tahun 2019. Kondisi asrama yang lain [juga] perlu renovasi ringan,” kata Mulait saat dihubungi Jubi melalui panggilan telepon pada Selasa.

Mulait menyatakan ia telah memberitahukan kondisi Asrama Mahasiswa Papua Kamasan VIII Tomohon kepada Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Provinsi Papua, Ridwan Rumasukun. “Saya sedih melihat generasi muda Papua belajar tinggal di asrama yang sangat tidak layak karena bekas terbakar. Saya telah sampaikan pesan WhatsApp kepada Pak Ridwan Rumasukun. Semoga [perbaikan asrama itu] menjadi prioritas tahun 2022,” ujarnya.

Menurutnya, Asrama Mahasiswa Kamasan V Manado, baik asrama putra maupun asrama putri, juga membutuhkan renovasi ringan. Ia menyatakan banyak ruangan di bangunan Asrama Mahasiswa Kamasan V Manado yang telah rusak, sehingga membuat para mahasiswa tidak nyaman.

Di sela kunjungan itu, Mulait menyerahkan barang kebutuhan pokok berupa beras, telur, sabun cuci, sabun mandi, dan pasta gigi. Ia juga membiayai pemasangan jaringan internet asrama di Kota Manado, Tomohon dan Tondano.

“Itu sebagai perhatian kami, agar adik-adik bisa belajar tenang di asrama. Juga sedikit ada bahan makanan dan peralatan mandi,” kata Mulait.

Ketua Asrama Kamasan VIII Tomohon, Aput Kosay meminta Pemerintah Provinsi Papua segera membangun lagi bangunan asrama yang terbakar pada 2019. “Kami ini aset sumber daya manusia Papua yang menempuh pendidikan di Kota Tomohon. Tapi [kami] tinggal di asrama yang tidak layak, bocor dimana-mana. Sayang kami tidak punya pilihan lain, terpaksa harus tinggal disini. Kami telah inisiatif ajukan proposal ke Pemerintah Provinsi Papua untuk pembangunan asrama, tapi belum ada informasi realisasi,” ujarnya.

Ketua Asrama Putri Kamasan Tondano, Natalia Vortisia Kakuna meminta perbaikan bangunan Asrama Mahasiswa Papua Kamasan VIII Tondano juga meliputi perbaikan fasilitas asrama putra maupun putri. Ia mencontohkan kamar mandi dan kaca sejumlah ruangan sudah rusak karena termakan usia.

Ketua Asrama Mahasiswa Papua Kamasan V, Jefri Kosho meminta Pemerintah Provinsi Papua maupun Pemerintah Provinsi Papua Barat memperhatikan kondisi mahasiswa. “Kami hanya minta Asrama Kamasan Tomohon segera dibangun kembali oleh Pemerintah Provinsi Papua dan Pemerintah Provinsi Papua Barat. Itu aset bersama,” ujar Kosho.

Ketua Ikatan Mahasiswa Papua di Manado, Wilson Itlay meminta Pemerintah Provinsi Papua memperhatikan kondisi mahasiswa asal Papua di Kota Manado. “Pemerintah Provinsi Papua dan Papua Barat jangan berpikir setelah siapkan asrama sudah cukup, tanpa berpikir makan dan minum bagi mahasiswa setiap bulan. Apalagi situasi pandemi COVID-19 saat ini, ada banyak mahasiswa yang sakit karena tidak makan,” kata Itlay.

Itlay juga berharap perbaikan Asrama Mahasiswa Papua Kamasan VIII Tomohon dapat dilakukan pada 2022. “Kami sangat berharap agar pembangunan Asrama Kamasan VIII Tomohon dilaksanakan 2022. Kondisi saat ini sangat tidak layak huni,” kata Itlay. (*)

Read More