Categories Berita

Ciska Abugau pimpin Pokja Perempuan MRP

JAYAPURA, MRP – Majelis Rakyat Papua atau MRP melakukan pemilihan pimpinan dan anggota enam alat kelengkapan lembaga di Kota Jayapura, Papua, Jumat (3/7/2020). Anggota MRP Ciska Abugau terpilih menjadi Ketua Kelompok Kerja Perempuan MRP, sementara Adolof Kogoya terpilih menjadi Ketua Panitia Urusan Rumah Tangga MRP.

Pemilihan pimpinan dan anggota enam alat kelengkapan MRP itu dilakukan melalui proses evaluasi kinerja para pimpinan dan anggota. Dari proses pemilihan itu, hanya dua alat kelengkapan MRP yang mengalami pergantian pimpinan.

Anggota MRP Ciska Abuga terpilih menjadi Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Perempuan MRP, mengantikan Nelince Wamuar. Selain itu, Adolof Kogoya terpilih menjadi Ketua Panitia Urusan Rumah Tangga MRP, mengantikan Dolince Mehue.

Pimpinan dari empat kelengkapan MRP lainnya tidak mengalami pergantian. Yoel Luiz Mulait tetap menjadi Ketua Pokja Agama, sementara Demas Tokoro melanjutkan jabatannya sebagai Ketua Pokja Adat. Nehemi Yebikon akan melanjutkan tugasnya selaku Ketua Dewan Kehormatan, dan Benny Sweny tetap menjadi Ketua Panitia Musyawarah.

Usai terpilih, Ciska Abugau mengatakan ia berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk memimpin Pokja Perempuan. Ia menyatakan akan menjalankan evaluasi Otonomi Khusus (Otsus) bagi perempuan Papua. “[Kami] akan melakukan rapat dengar pendapat besar-besaran, untuk menyaring aspirasi sejauh mana Dana Otsus memberdayakan perempuan Papua,” kata Abugau.

Ia mengatakan pekerjaan itu akan sangat berat, dan ia mengajak, 17 anggota Pokja Perempuan bekerja sama menyuarakan suara-suara perempuan Papua yang tidak bersuara dan tidak terdengar, yang ada di gunung, lembah, rawa, dan pesisir pantai. “Kita harus bersatu, satu komitmen untuk memberdayakan perempuan,” kata Abugau.

Ketua MRP, Timotius Murib mengatakan evaluasi dan pemilihan pimpinan alat kelengkapan MRP dilakukan setelah para pimpinan bekerja selama 2,5 tahun. “[Kami bersama-sama mengevaluasi] apa saja telah dikontribusikan untuk lembaga ini demi kepentingan orang asli Papua atau OAP, evaluasi dan laporan apa yang mereka kerjakan, hasil yang mereka capai dan sedang kerjakan,” kata Murib kepada Jubi.

Murib meminta para pimpinan alat kelangkapan MRP, baik yang baru terpilih ataupun yang melanjutkan jabatannya, segera menyusun program untuk memperbaiki kinerja lembaga dalam melindungi dan memperjuangkan hak OAP. “MRP [ingin] meningkatkan kinerja untuk menolong OAP selama Otonomi Khusus,”ungkapnya.

Meskipun masa bakti para anggota MRP periode ini tinggal 2,5 tahun, Murib mengingatkan para anggota MRP akan bekerja pada akhir masa berlakunya aturan kucuran Dana Otsus Papua setara 2 persen Dana Alokasi Umum Nasional. Ia berpesan anggota dan unsur pimpinan alat kelengkapan MRP bekerja dalam rangka evaluasi Otsus.

“Anggota dipercayakan [dan] harus berkontribusi untuk lembaga, melakukan dengar pendapat, dialog dengan lembaga yang mengunakan Dana Otsus Papua. Kita melakukan program kerja dalam rangka evaluasi Otsus,” ungkapnya.(*)

Sumber: Jubi.co.id